Tuesday 14 December 2010

MUSIC

SEJARAH MUSIK DUNIA

PERKEMBANGAN MUSIK DUNIA TERBAGI DALAM ENAM ZAMAN :
1.Zaman Abad Pertengahan
Zaman Abad Pertengahan sejarah kebudayaan adalah Zaman antara berakhirnya kerajaan Romawi (476 M) sampai dengan Zaman Reformasi agama Kristen oleh Marthen Luther (1572M). perkembangan Musik pada Zaman ini disebabkan oleh terjadinya perubahan keadaan dunia yang semakin meningkat, yang menyebabkan penemuan-penemuan baru dalam segala bidang, termasuk dalam kebudayaan. Perubahan dalam sejarah musik adalah bahwa musik tedak lagi dititikberatkan pada kepentingan keagamaan tetapi dipergunakan juga untuk urusan duniawi, sebagai sarana hiburan.
Perkembangan selanjutnya adalah adanya perbaikan tulisan musik dan dasar-dasar teori musik yang dikembangkan oleh Guido d’ Arezzo (1050 M)
Musik dengan menggunakan beberapa suara berkembang di Eropa Barat. Musik Greogrian disempurnakan oleh Paus Gregorius.
Pelopor Musik pada Zaman Pertengahan adalah :
1. Gullanme Dufay dari Prancis.
2. Adam de la halle dari Jerman.
2. Zaman Renaisance (1500 – 1600)
Zaman Renaisance adalah zaman setelah abad Pertengahan, Renaisance artinya Kelahiran Kembali tingkat Kebudayaan tinggi yang telah hilang pada Zaman Romawi. Musik dipelajari dengan cirri-ciri khusus, contoh nyanyian percintaan, nyanyian keperwiraan. Sebaliknya musik Gereja mengalami kemunduran. Pada zaman ini alat musik Piano dan Organ sudah dikenal, sehingga munculah musik Instrumental. Di kota Florence berkembang seni Opera. Opera adalah sandiwara dengan iringan musik disertai oloeh para penyanyinya.
Komponis-komponis pada Zaman Renaisance diantaranya :
1. Giovanni Gabrieli (1557 – 1612) dari Italia.
2. Galilei (1533 – 1591) dari Italia.
3. Claudio Monteverdi (1567 – 1643) dari Venesia.
4. Jean Baptiste Lully (1632 – 1687) dari Prancis.
3. Zaman Barok dan Rokoko
Kemajuan musik pada zaman pertengahan ditandai dengan munculnya aliran-aliran musik baru, diantaranya adalah aliran Barok dan Rokoko. Kedua aliran ini hamper sama sifatnya, yaitu adanya pemakaian Ornamentik (Hiasan Musik). Perbedaannya adalah bahwa musik Barok memakai Ornamentik yang deserahkan pada Improvisasi spontan oleh pemain, sedangkan pada musik Rokoko semua hiasan Ornamentik dicatat.
Komponis-komponis pada Zaman Barok dan Rokoko :
A. Johan Sebastian Bach
Lahir tanggal 21 Maret 1685 di Eisenach Jerman, meninggal tanggal 28 Juli 1750 di Lipzig Jerman. Hasil karyanya yang amat indah dan terkenal:
1. St. Mathew Passion.
2. Misa dalam b minor.
3. 13 buah konser piano dengan orkes
4. 6 buah Konserto Brandenburg
Gubahan-gubahannya mendasari musik modern. Sebastian Bach menciptakan musik Koral (musik untuk Khotbah Gereja) dan menciptakan lagu-lagu instrumental.
Pada akhir hidupnya Sebastian Bach menjadi buta dan meninggal di Leipzig
B. George Fredrick Haendel
Lahir di Halle Saxony 23 Februari 1685 di London, meninggal di London tanggal 14 April 1759. Semasa kecilnya dia sudah memperlihatkan bekat keahlian dalam bermain musik. Pada tahun 1703,ia pindah ke Hamburg untuk menjadi anggaota Orkes Opera. Tahun 1712 ia kembali mengunjungi Inggris. Hasil ciptaannya yang terkenal adalah ;
1. Messiah, yang merupakan Oratorio (nama sejenis musik) yang terkenal.
2. Water Musik (Musik Air).
3. Fire Work Music (Musik Petasan).
Water Musik dan Fire Work Music merupakan Orkestranya yang paling terkenal. Dia meninggal di London dan dimakamkan di Westminster Abbey.
4. Zaman Klasik 91750 – 1820)
Sejarah musik klasik dimukai pada tahun 1750, setelah berakhirnya musik Barok dan Rokoko.
Ciri-ciri Zaman musik Klasik:
a. Penggunaan dinamika dari Keras menjadi Lembut, Crassendo dan Decrasscendo.
b. Perubahan tempo dengan accelerando (semakin Cepat) dan Ritarteando (semakin lembut).
c. Pemakaian Ornamentik dibatasi
d. Penggunaan Accodr 3 nada.
Komponis-komponis pada Zaman Klasik antara lain :
1. Frans Joseph Haydn (1732 – 1809),
Lahir di Rohrau Austria, ia meninggal tanggal 31 Mei 1809 di Wina Austria. Karya ciptaannya yaitu : Sonata Piano, 87 buah kuartet, 24 buah opera, 100 buah simfoni, yang paling terkenal adalah The Surprisse Sympony. Dalam sejarah musik, Joseph Haydn termashur sebagai Bapak Simfony yang mewujudkan bentuk orkes dan kuartet seperti yang kita kenal sekarang. Di Wina ia diakui sebagai Komponis Austria yang handal.
2. Wolfgang Amandeus Mozart (1756 – 1791)
Lahir pada tanggal 27 januari 1756 di Salzburg Austria, meninggal tanggal 5 Desember 1791 di Wina Austria. Hasil karyanya adalah : Requiem Mars, 40 buah Simfony, Opera Don Geovani, Kuintet Biola Alto, Konserto Piano. Pada usia 3 tahun ia telah dapat menghasilkan melodi dan menerapkan accor pada hrpsikord. Pada usia 5 tahun ia telah mulai menciptakan lagu dan muncul didepan umum pada usia 6 tahun, kemudian bersama saudara perempuannya mengadakan Tour keliling Eropa. Pada tahun 1781 ia pindah ke kota Wina dan mengarang ciptaan-ciptaannya yang termaahur. Permainannya sangat menakjubkan, sehingga dijiluki Anak Ajaib. Biarpun memperoleh banyak sukses, tapi ia sangat miskin dan dalam keadaan yang sengsara, ia meninggal di Wina dalam usia 35 tahun dan dikuburkan di pekuburan fakir miskin. Ia menulis banyak komposisi dalam bentuk yang berbeda-beda tetapi berpegang kuat pada gaya klasik murni.
5. Zaman Romantik (1820 – 1900)
Musik romantic sangat mementingkan perasaan yang subyaktif. Musik bukan saja dipergunakan untuk mencapai keindahan nada-nada, akan tetapi digunakan untuk mengungkapkan perasaan. Oleh karena itu, dinamika dan tempo banyak dipakai. Komponis-komponis pada Zaman romantic adalah :
a. Ludwig Von Bethoven dari Jerman.
b. Franz Peter Schubert dari Wina.
c. Francois Fredrick Chopin dari Polandia
d. Robert Alexander Schumann dari jerman.
e. Johanes Brahms dari Hamburg Jerman.
Riwayat Haidup Komponis Zaman Romantik :
A. Ludwig Von Beethoven (1770 – 1827)
Lahir Desember 1770 di Bonn Jerman, ia meninggal tanggal 26 Maret 1827 di Wina Austria. Ia menamakan dirinya sebagai Pujangga Nada. Sejak usia 4 tahun dia belajar musik dibawah asuhan ayanhnya. Pada usia 17 tahun ia pergi ke Wina menemui komponis Mozart, kemudian Mozart memberi bimbingan musik kepadanya, sehingga ia dapat menjadi pemain musik yang baik danm komonis yang berbakat. Pada usia 30 tahun pendengarannya mulai berkurang, dan usia 50 tahun pendengarannya tuli sama sekali. Pada waktu ciptaannya Ninth Symphonies lahir, ia tidak mampu lagi mendengarkan hasil karyanya itu. Pada tanggal 26 Maret 1827, dia meninggal di Wina. Ia hidup dengan sangat menderita, tetapi mampu menciptakan Sonata dunia yang paling indah. Hasil ciptaannya antara lain :
- 5 buah sonata cello dan piano.
- 9 buah symfoni
- 32 sonata piano.
B. Franz Peter Scubert (1797 – 1828)
Lahir di Wina 31 Januari 1797, dia meninggal tanggal 19 Desember 1828, ciptaannya antara lain : Ave Maria, The Erl King, Antinghed Symphony, Gretchen At The Spining Sheel, The Wild Rose. Schubert mempunyai suara yang merdu dan menjadi penyayi paduan suara Imperial Choir. Kemudian ia memperdalam pengetahuan musiknya dibidang komposisi. Pada waktu meninggal, Ia tidak dikenal orang banyak dan berpasan agar dikuburkan dekat makan Beethoven. Dia meninggalkan 100 buah hasil karyanya, kebanyakan lagu-lagu solo.
C. Wilhelm Richard Wagner (1813 – 1883)
Lahir tanggal 22 Mei 1813 di Leipzig Jerman, meninggal 13 Februari 1883 di Venesia. Hasil ciptaannya antaralain : Tannhauser, Die Maistersinger Von Hurberg, Lohengrin, Der Fliegende Holander.
D. Johannes Brahms (1883 – 1897)
Lahir 7 Mei 1883 di Hamburg Jerman, ia meninggal 3 April 1897 di Wina Austria. Hasil ciptaannya : Hungarian Dance, Muskoor Ein Deusches Requiem, Kuartet gesek.. paa usia 14 tahun ia telah menjadi pianis yang baik. Dia adalah seorang komponis terakhir dari aliran Romantik, karyanya sangat indah.
6. Zaman Modern (1900 – sekarang)
Musik pada Zaman ini tidak mengakui adanay hokum-hukum dan peraturan-peraturan, karena kemajuan ilmu dan teknologi yang semakin pesat, misalnya penemuan dibidang teknik seperti Film, Radio, dan Televisi. Pada masa ini orang ingin mengungkapkan sesuatu dengan bebas.
Komponis-komponis pada Zaman Modern :
1. Claude Achille Debussy dari Prancis
2. Bella Bartok dari Honggaria.
3. Maurice Ravel dari Prancis.
4. Igor Fedorovinsky dari Rusia
5. Edward Benyamin Britten dari Inggris.,.....
Sejak abad ke-2 dan abad ke-3 sebelum Masehi, di Tiongkok da Mesir ada musik yang mempunyai bentuk tertentu. Dengan mendapat pengaruh dari Mesir dan Babilon, berkembanglah musik Hibrani yang dikemudian hari berkembang menjadi musik Gereja. Musik itu kemudian disenangi oleh masyarakat, karena adanya pemain-pemain musik yang mengembara serta menyanyikan lagu yang dipakai pada upacara Gereja. Musik itu tersebar di seluruh Eropa kemudian tumbuh berkembang, dan musik instrumental maju dengan pesat setelah ada perbaikan pada alat-alat musik, misalnya biola dan cello. Kemudian timbulah alat musik Orgel. Komponis besar muncul di Jerman, Prancis, Italia, dan Rusia. Dalam abad ke 19, rasa kebangsaan mulai bangun dan berkembang. Oleh karena itu perkembangan musik pecah menurut kebangsaannya masing-masing, meskipun pada permulaannya sama-sama bergaya Romantik. Mulai abad 20, Prancis menjadi pelopor dengan musik Impresionistis yang segera diganti dengan musik Ekspresionistis.

A.Perkembangan Musik Dunia
Musik sudah ada sejak Zaman purbakala dan dipergunakan sebagai alat untuk mengiringi upacara-upacara kepercayaan. Perubahan sejarah musik terbesar terjadi pada abad pertengahan,disebabkan terjadinya perubahan keadaan dunia yang makin meningkat. Musik tidak hanya dipergunakan untuk keperluan keagamaan, tetapi dipergunakan juga un tuk urusan duniawi
PERKEMBANGAN MUSIK DUNIA TERBAGI DALAM ENAM ZAMAN :
1.Zaman Abad Pertengahan
Zaman Abad Pertengahan sejarah kebudayaan adalah Zaman antara berakhirnya kerajaan Romawi (476 M) sampai dengan Zaman Reformasi agama Kristen oleh Marthen Luther (1572M). perkembangan Musik pada Zaman ini disebabkan oleh terjadinya perubahan keadaan dunia yang semakin meningkat, yang menyebabkan penemuan-penemuan baru dalam segala bidang, termasuk dalam kebudayaan. Perubahan dalam sejarah musik adalah bahwa musik tedak lagi dititikberatkan pada kepentingan keagamaan tetapi dipergunakan juga untuk urusan duniawi, sebagai sarana hiburan.
Perkembangan selanjutnya adalah adanya perbaikan tulisan musik dan dasar-dasar teori musik yang dikembangkan oleh Guido d’ Arezzo (1050 M)
Musik dengan menggunakan beberapa suara berkembang di Eropa Barat. Musik Greogrian disempurnakan oleh Paus Gregorius.
Pelopor Musik pada Zaman Pertengahan adalah :
1. Gullanme Dufay dari Prancis.
2. Adam de la halle dari Jerman.
2. Zaman Renaisance (1500 – 1600)
Zaman Renaisance adalah zaman setelah abad Pertengahan, Renaisance artinya Kelahiran Kembali tingkat Kebudayaan tinggi yang telah hilang pada Zaman Romawi. Musik dipelajari dengan cirri-ciri khusus, contoh nyanyian percintaan, nyanyian keperwiraan. Sebaliknya musik Gereja mengalami kemunduran. Pada zaman ini alat musik Piano dan Organ sudah dikenal, sehingga munculah musik Instrumental. Di kota Florence berkembang seni Opera. Opera adalah sandiwara dengan iringan musik disertai oloeh para penyanyinya.
Komponis-komponis pada Zaman Renaisance diantaranya :
1. Giovanni Gabrieli (1557 – 1612) dari Italia.
2. Galilei (1533 – 1591) dari Italia.
3. Claudio Monteverdi (1567 – 1643) dari Venesia.
4. Jean Baptiste Lully (1632 – 1687) dari Prancis.
3. Zaman Barok dan Rokoko
Kemajuan musik pada zaman pertengahan ditandai dengan munculnya aliran-aliran musik baru, diantaranya adalah aliran Barok dan Rokoko. Kedua aliran ini hamper sama sifatnya, yaitu adanya pemakaian Ornamentik (Hiasan Musik). Perbedaannya adalah bahwa musik Barok memakai Ornamentik yang deserahkan pada Improvisasi spontan oleh pemain, sedangkan pada musik Rokoko semua hiasan Ornamentik dicatat.
Komponis-komponis pada Zaman Barok dan Rokoko :
A. Johan Sebastian Bach
Lahir tanggal 21 Maret 1685 di Eisenach Jerman, meninggal tanggal 28 Juli 1750 di Lipzig Jerman. Hasil karyanya yang amat indah dan terkenal:
1. St. Mathew Passion.
2. Misa dalam b minor.
3. 13 buah konser piano dengan orkes
4. 6 buah Konserto Brandenburg
Gubahan-gubahannya mendasari musik modern. Sebastian Bach menciptakan musik Koral (musik untuk Khotbah Gereja) dan menciptakan lagu-lagu instrumental.
Pada akhir hidupnya Sebastian Bach menjadi buta dan meninggal di Leipzig
B. George Fredrick Haendel
Lahir di Halle Saxony 23 Februari 1685 di London, meninggal di London tanggal 14 April 1759. Semasa kecilnya dia sudah memperlihatkan bekat keahlian dalam bermain musik. Pada tahun 1703,ia pindah ke Hamburg untuk menjadi anggaota Orkes Opera. Tahun 1712 ia kembali mengunjungi Inggris. Hasil ciptaannya yang terkenal adalah ;
1. Messiah, yang merupakan Oratorio (nama sejenis musik) yang terkenal.
2. Water Musik (Musik Air).
3. Fire Work Music (Musik Petasan).
Water Musik dan Fire Work Music merupakan Orkestranya yang paling terkenal. Dia meninggal di London dan dimakamkan di Westminster Abbey.
4. Zaman Klasik 91750 – 1820)
Sejarah musik klasik dimukai pada tahun 1750, setelah berakhirnya musik Barok dan Rokoko.
Ciri-ciri Zaman musik Klasik:
a. Penggunaan dinamika dari Keras menjadi Lembut, Crassendo dan Decrasscendo.
b. Perubahan tempo dengan accelerando (semakin Cepat) dan Ritarteando (semakin lembut).
c. Pemakaian Ornamentik dibatasi
d. Penggunaan Accodr 3 nada.,...

Sejarah lahirnya Kontrapung

[sunting] Notasi Gregorian tahun 590

Notasi musik lahir pada tahun 590 yang disebut Notasi Gregorian, yang ditemukan oleh Paus Gregorius Agung. Sebelumnya musik tidak memiliki peninggalan tertulis. Pada masa hidupnya Paus Gregorius telah menyalin ratusan lagu-lagu Gereja dalam notasi Gregorian tersebut. Notasi ini memakai 4 garis sebagai balok not, tetapi belum ada notasi iramanya (hitungan berdasarkan perasaan penyanyi). Di sini sifat lagu masih sebagai lagu tunggal atau monofoni.

[sunting] Musik organum 1150-1400

Pada awalnya orang menyanyi dengan nada yang sama, atau disebut dengan organum, nada atas dinyanyikan oleh wanita atau anak-anak, sedangkan nada rendah dinyanyikan oleh laki-laki. Di sini terjadi susunan lagu berjarak oktaf, suara tinggi (wanita/anak-anak) dan suara rendah (laki-laki).

[sunting] Musik discant 1400-1600

Ternyata tidak semua dapat mengikuti suara tinggi atau suara rendah.Oleh sebab itu diputuskan untuk membuat suara yang kuart lebih rendah mengikuti melodi, kuart tinggi maunpun kuart rendah, dan musik yang demikian ini disebut musik diafoni (dia=dua, foni=suara).

[sunting] Basso ostinato Tahun 1600

Orang-orang Italia pada tahun sekitar 1600 menemukan apa yang disebut Basso Ostinato atau Bass yang bergerak dengan pola yang sama, berupa rangkaian nada-nada yang bergerak selangkah demi selangkah ke bawah atau ke atas, kemudian diulang pada rangkaian nada lain secara sama.

[sunting] Musik polifoni Era Barok 1600-1750

Ternyata suara yang mengikuti sama dengan melodi menjadi membosankan, maka mulailah suara tidak bergerak secara sejajar, tetapi dengan arah yang berlawanan. Komponis Giovani Perluigi da Palestrina (1515-1594) adalah perintis tentang hal ini, dan disusun teori mengenai musik melodi banyak (polifoni), sehingga setiap nada atau titik (punctus=point) bergerak secara mandiri atau berlawanan (counter), di sinilah lahir teori kontrapung. Palestrina menyusun buku yang pertama tentang teori kontrapung ini.
Johann Sebastian Bach (1685-1750) adalah salah satu empu musik polifoni dengan teknik kontrapung yang sangat tinggi, karema disusun seperti matematik. Hampir semua komponis Era Barok (1600-1750) menyusun dengan teknik kontrapung, misalnya George Frederic Handle (1685-1759) dari Inggris, Antonio Vivaldi (1678 - 1741) dari Italia, yang lain George Philipp Telemann, Arcangelo Corelli, Henry Purcell, Domenico Scarlatti, Jean-Philippe Rameau, dsb.
Sebagai contoh lagu rakyat dengan gaya polifoni adalah Bapak Yakub.
Pada awalnya orang menyusun dengan Kontrapung Terikat atau Strict Counterpoint, namun kemudian menadapat kebebasan berdasarkan teori Kontrapung Bebas atau Free Counterpoint.

[sunting] Musik homofoni era klasik 1750-1825

Selanjutnya pada Era Klasik (1750-1825) ditemukan susunan akord yang berdasarkan tri-suara (triad), selanjutnya berkembang dengan empat suara atau lebih. Musik yang demikian ini disebut Musik Homofoni, sehingga kontrapung menjadi variasi melodi yang kontrapungtis.
Para komponis Era Klasik (1750-1825) adalah Carl Philipp Emmanuel Bach dan Johann Christian Bach (anak-anak JS Bach yang tidak mengikuti sang ayah yang polifoni), Johann Stamitz, Franz Joseph Haydn, Wolfgang Amadeus Mozart, Luigi Boccherini, Christoph von Gluck, Franz Schubert, dan Ludwig van Beethoven.
Musik Era Klasik didominasi dengan karya Konserto, Sonata, Symphony, Variasi, Lagu (Lied), dlsb.

[sunting] Teori Kontrapung Dasar (1600 - 1750)

[sunting] Canto Fermus (CF) atau lagu dasar

Dalam menyusun Kontrapung dikenal apa yang disebut Canto Fermus (CF) atau Lagu Utama sebagai patokan, yaitu merupakan arahan jalannya rangkaian kontrapung di mana melodi lawan (kontrapung) disusun. CF bisa berada di atas atau di bawah kontrapung.

[sunting] Kontrapung atau lagu berlawanan

Selanjutnya, kalau CF telah ditentukan, maka kontrapung dapat disusun dengan anyaman di bawah ataupun di atas CF.

[sunting] Lima pola kontrapung dasar

Ada lima pola pada kontrapung terikat (strict counterpoint), yaitu: [1] [2] [3] [4]
1. Pola I (Species I): Nada kontrapung sama dengan nada CF durasinya, sehingga satu nada kontrapung dihadapkan berdursasi sama dengan nada CF
Contoh Pola I
2. Pola II (Species II): Nada Kontrapung berdurasi 1/2 dengan nada CF, sehingga dua nada kontrapung dihadapkan dengan satu nada CF,
Contoh: Pola II
3. Pola III (Species III): Nada Kontrapung berdurasi 1/4 dengan nada CF, sehingga empat nada kontrapung dihadapkan dengan satu nada CF,
Contoh: Pola III
4. Pola IV (Species IV): Nada Kontrapung disusun dengan Penundaan, sehingga satu nada kontrapung dihadapkan dengan penundaan terhadap satu nada CF,
Contoh: Pola IV
5. Pola V (Species V): Sulaman bebas dari Kontrapung terhadap CF, sehingga di sisni terjadi sulaman bebas dari nada-nada kontrapung terhadap satu nada CF.
Contoh: Pola V

[sunting] Free counterpoint atau kontrapung bebas

Perlu diketahui bahwa Kontrapung Bebas (Free Counterpoint) [5] disusun menurut perasaan namun masih beralur pada aturan kontrapung yang berlaku, di sini secara leluasa agar diperoleh Kontrapung yang indah. Pada Era Klasik (1750-1826) dan Era Romantik (1820-1910), kontrapung bebas dikembangkan dan banyak dipergunakan, hal ini menjadi keindahan sulaman anti melodi terhadap melodi utama.,....
KONTRAPUNG
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Kontrapung (bahasa Inggris: counterpoint, bahasa Belanda: kontrapunt) adalah salah satu teori musik yang mengajarkan seni susunan melodi banyak (polifoni) lahir sebelum dan pada Era Barok (1600-1750), yang berpuncak dengan karya Johann Sebastian Bach (1685-1750).
Sejarah lahirnya Kontrapung
Notasi Gregorian tahun 590

Notasi musik lahir pada tahun 590 yang disebut Notasi Gregorian, yang ditemukan oleh Paus Gregorius Agung. Sebelumnya musik tidak memiliki peninggalan tertulis. Pada masa hidupnya Paus Gregorius telah menyalin ratusan lagu-lagu Gereja dalam notasi Gregorian tersebut. Notasi ini memakai 4 garis sebagai balok not, tetapi belum ada notasi iramanya (hitungan berdasarkan perasaan penyanyi). Di sini sifat lagu masih sebagai lagu tunggal atau monofoni.
Musik organum 1150-1400

Pada awalnya orang menyanyi dengan nada yang sama, atau disebut dengan organum, nada atas dinyanyikan oleh wanita atau anak-anak, sedangkan nada rendah dinyanyikan oleh laki-laki. Di sini terjadi susunan lagu berjarak oktaf, suara tinggi (wanita/anak-anak) dan suara rendah (laki-laki).
Musik discant 1400-1600

Ternyata tidak semua dapat mengikuti suara tinggi atau suara rendah.Oleh sebab itu diputuskan untuk membuat suara yang kuart lebih rendah mengikuti melodi, kuart tinggi maunpun kuart rendah, dan musik yang demikian ini disebut musik diafoni (dia=dua, foni=suara).
Basso ostinato Tahun 1600

Orang-orang Italia pada tahun sekitar 1600 menemukan apa yang disebut Basso Ostinato atau Bass yang bergerak dengan pola yang sama, berupa rangkaian nada-nada yang bergerak selangkah demi selangkah ke bawah atau ke atas, kemudian diulang pada rangkaian nada lain secara sama.
Musik polifoni Era Barok 1600-1750

Ternyata suara yang mengikuti sama dengan melodi menjadi membosankan, maka mulailah suara tidak bergerak secara sejajar, tetapi dengan arah yang berlawanan. Komponis Giovani Perluigi da Palestrina (1515-1594) adalah perintis tentang hal ini, dan disusun teori mengenai musik melodi banyak (polifoni), sehingga setiap nada atau titik (punctus=point) bergerak secara mandiri atau berlawanan (counter), di sinilah lahir teori kontrapung. Palestrina menyusun buku yang pertama tentang teori kontrapung ini.

Johann Sebastian Bach (1685-1750) adalah salah satu empu musik polifoni dengan teknik kontrapung yang sangat tinggi, karema disusun seperti matematik. Hampir semua komponis Era Barok (1600-1750) menyusun dengan teknik kontrapung, misalnya George Frederic Handle (1685-1759) dari Inggris, Antonio Vivaldi (1678 - 1741) dari Italia, yang lain George Philipp Telemann, Arcangelo Corelli, Henry Purcell, Domenico Scarlatti, Jean-Philippe Rameau, dsb.

Sebagai contoh lagu rakyat dengan gaya polifoni adalah Bapak Yakub.

Pada awalnya orang menyusun dengan Kontrapung Terikat atau Strict Counterpoint, namun kemudian menadapat kebebasan berdasarkan teori Kontrapung Bebas atau Free Counterpoint.
Musik homofoni era klasik 1750-1825

Selanjutnya pada Era Klasik (1750-1825) ditemukan susunan akord yang berdasarkan tri-suara (triad), selanjutnya berkembang dengan empat suara atau lebih. Musik yang demikian ini disebut Musik Homofoni, sehingga kontrapung menjadi variasi melodi yang kontrapungtis.

Para komponis Era Klasik (1750-1825) adalah Carl Philipp Emmanuel Bach dan Johann Christian Bach (anak-anak JS Bach yang tidak mengikuti sang ayah yang polifoni), Johann Stamitz, Franz Joseph Haydn, Wolfgang Amadeus Mozart, Luigi Boccherini, Christoph von Gluck, Franz Schubert, dan Ludwig van Beethoven.

Musik Era Klasik didominasi dengan karya Konserto, Sonata, Symphony, Variasi, Lagu (Lied), dlsb.
Teori Kontrapung Dasar
Canto Fermus (CF) atau lagu dasar

Dalam menyusun Kontrapung dikenal apa yang disebut Canto Fermus (CF) atau Lagu Utama, yaitu merupakan arahan jalannya rangkaian kontrapung di mana melodi lawan (kontrapung) disusun. CF bisa berada di atas atau di bawah kontrapung.
Kontrapung atau lagu berlawanan

Selanjutnya, kalau CF telah ditentukan, maka kontrapung dapat disusun dengan anyaman di bawah ataupun di atas CF.
Lima pola kontrapung dasar

Ada lima pola yang dapat disusun, yaitu:

1. Pola I: Nada kontrapung sama dengan nada CF durasinya, sehingga satu nada kontrapung dihadapkan berdursasi sama dengan nada CF

2. Pola II: Nada Kontrapung berdurasi 1/2 dengan nada CF, sehingga dua nada kontrapung dihadapkan dengan satu nada CF,

3. Pola III: Nada Kontrapung berdurasi 1/4 dengan nada CF, sehingga empat nada kontrapung dihadapkan dengan satu nada CF,

4. Pola IV: Nada Kontrapung disusun dengan Penundaan, sehingga satu nada kontrapung dihadapkan dengan penundaan terhadap satu nada CF,

5. Pola V: Sulaman bebas dari Kontrapung terhadap CF, sehingga di sisni terjadi sulaman bebas dari nada-nada kontrapung terhadap satu nada CF.
Free counterpoint atau kontrapung bebas

Kontrapung Bebas disusun menurut perasaan namun masih beralur pada aturan kontrapung yang berlaku, di sini secara leluasa agar diperoleh Kontrapung yang indah. Pada Era Klasik (1750-1826) dan Era Romantik (1820-1910), kontrapung bebas dikembangkan dan banyak dipergunakan, hal ini menjadi keindahan sulaman anti melodi terhadap melodi utama.,...Ilmu harmoni secara sederhana dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari harmoni. Harmoni adalah keselarasan. Dalam teori musik, ilmu harmoni adalah ilmu yang mempelajari tentang keselarasan bunyi dalam musik.
Dalam beberapa bahasa, harmoni disebut armonía (Spanyol & Italia), harmonie (Perancis dan Jerman), zusammenklang (Jerman).

Beberapa Pengertian Ilmu Harmoni

  • Ilmu harmoni adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara not/nada yang satu dengan nada yang lain pada saat didengarkan secara bersama-sama, sering digambarkan sebagai dimensi vertikal di dalam teori musik dimana melodi (cantus firmus atau counterpoint) disebut sebagai dimensi horisontal.
  • Ilmu harmoni adalah ilmu yang mengajarkan cara mengkombinasikan atau menggabungkan not-not (nada-nada) secara simultan (serentak atau bersamaan) untuk menghasilkan akor (chord) dan mempelajari juga penggunaan akor secara berturut-turut untuk mendapatkan progresi atau pergerakan akor.
  • Ilmu harmoni adalah salah satu cabang teori musik yang mempelajari cara menyusun suatu rangkaian not-not (nada-nada) menjadi rangkaian akor, agar bunyi dalam musik menjadi selaras dan enak didengar.
Dalam ilmu harmoni diajarkan tentang penggunaan nada secara bersamaan sehingga menghasilkan akor yang sesuai dalam suatu rangkaian atau jalinan pergerakan (progresi) pada suatu lagu, sehingga secara keseluruhan lagu tersebut akan terdengar sebagai musik yang selaras dan indah.

Sesuai dengan pengertian ilmu harmoni yang pertama di atas, dalam musik barat, harmoni mengacu kepada aspek musik secara vertikal, yaitu perpaduan beberapa nada dalam satu hitungan/ketukan secara serentak/bersamaan. Hal ini harus dibedakan dengan ide atau gagasan dalam musik yaitu melodi atau garis melodi lagu. Melodi lagu disebut juga sebagai aspek horisontal di dalam musik.

Teori Ilmu Harmoni Dasar

Ada beberapa hal dasar yang perlu diketahui dalam ilmu harmoni. Yang terutama adalah tonal system (sistem tonal) trisuara atau triad. Jika kita menyusun tiga nada yang masing-masing berjarak terts (terts besar (Major Third/M3) atau terts kecil (Minor Third/m3)) dari nada alasnya/nada rootnya atau kemudian sering disebut sebagai nada bas, maka akan diperoleh akor yang disebut trisuara atau triad. Konsep ini adalah konsep dasar pembentukan akor dalam ilmu harmoni klasik.
Seorang komposer berpeluang juga untuk membentuk kemungkinan kombinasi tidak berdasarkan susunan interval terts diatas. Seorang komposer kontemporer saat ini membentuk struktur susunan nada dalam sistem tonalnya pada interval kwart (Perfect Fourth/P4 dan Augmented Fourth/A4), interval kwint (Perfect Fifth/P5 dan Diminished Fifth/d5), interval second (Major Second/M2 dan Minor Second/m2) dan lain sebagainya.
Sebagai landasan dalam tradisi musik yang diwariskan dari musik barat, maka akor dalam tangga nada diatonis atau tangga nada mayor yang disusun berdasarkan sistem tonal trisuara atau triad akan membentuk akor mayor, akor minor, akor augmented dan akor diminished. Masing-masing akor memiliki fungsi sesuai dengan jenis dan posisinya pada tangga nada diatonis atau tangga nada mayor.
Untuk selanjutnya, akan saya bahas secara lebih mendalam tentang pengertian akor berdasarkan fungsinya dalam satu tangga nada diatonis/mayor pada topik ilmu harmoni.,...

Sejarah Lahirnya Harmoni

[sunting] Notasi Gregorian Tahun 590

Notasi musik lahir pada tahun 590 yang disebut Notasi Gregorian, yang ditemukan oleh Paus Agung Gregori, di mana sebelumnya musik mengalami kegelapan tidak ada peninggalan tertulis. Pada masa hidupnya Paus Gregori telah menyalin ratusan lagu-lagu Gereja dalam Notasi Gregorian tersebut. Notasi ini memekai 4 garis sebagai balok not, tetapi belum ada notasi iramanya (hitungan berdasarkan perasaan penyanyi. Di sini sifat lagu masih sebagai lagu tunggal atau monofoni..

[sunting] Musik Organum 1150-1400

Pada awalnya orang menyanyi dengan nada yang sama, atau disebut dengan organum, nada atas dinyanyikan oleh wanita atau anak-anak, sedangkan nada rendah dinyanyikan oleh laki-laki. Di sini terjadi susunan lagu berjarak oktaf, suara tinggi (wanita/anak-anak) dan suara rendah (laki-laki).

[sunting] Musik Discant 1400-1600

Ternyata tidak semua dapat mengikuti suara tinggi atau suara rendah.Oleh sebab itu diputuskan untuk membuat suara yang kuart lebih rendah mengikuti melodi, kuart tinggi maunpun kuart rendah, dan musik yang demikian ini disebut musik diafoni (dia=dua, foni=suara).

[sunting] Basso Ostinato Tahun 1600

Orang-orang Italia pada tahun sekitar 1600 menemukan apa yang disebut Basso Ostinato atau Bass yang bergerak gendeng atau gila, berupa rangkaian nada-nada yang bergerak selangkah demi selangkah ke bawah atau ke atas, kemudian diulang pada rangkaian nada lain secara sama.

[sunting] Musik Polifoni Era Barok 1600-1750

Ternyata suara yang mengikuti sama dengan melodi menjadi membosankan, maka mulailah suara tidak bergerak secara sejajar, maka mulailah dengan arah yang berlawanan. Komponis Giovani Perluigi da Palestrina (1515-1594) adalah perintis tentang hal ini, dan disusun teori mengenai musik melodi banyak (polifoni), sehingga setiap nada atau titik (punctus=point) bergerak secara mandiri atau berlawanan (counter), di sinilah lahir teori kontrapung (counterpoint=kontrapunt).
Johann Sebastian Bach (1685-1750) adalah salah satu empu musik polifoni dengan teknik kontrapung yang sangat tinggi, karema disusun seperti matematik. Hampir semua komponis Era Barok (1600-1750) menyusun dengan teknik kontrapun, misalnya George Frederic Handle (1685 – 1759) dari Inggris, Antonio Vivaldi (1678 - 1741) dari Italia, yang lain George Philipp Telemann, Arcangelo Corelli, Henry Purcell, Domenico Scarlatti, Jean-Philippe Rameau, dlsb.
Sebagai contoh lagu rakyat dengan gaya polifoni adalah Bapak Yakub.
Pada awalnya orang menyusun dengan Kontrapung Terikat atau Strict Counterpoint, namun kemudian menadapat kebebasan berdasarkan teori Kontrapung Bebas atau Free Counterpoint.

[sunting] Musik Homofoni Era Klasik 1750-1825

Selanjutnya pada Era Klasik (1750-1825) ditemukan susunan akord yang berdasarkan tri-suara (triad), selanjutnya berkembang dengan empat suara atau lebih. Musik yang demikian ini disebut Musik Homofoni, sehingga kontrapung menjadi variasi melodi yang kontrapuntis.
Para komponis Era Klasik (1750-1825) adalah Carl Philipp Emmanuel Bach dan Johann Christian Bach (anak-anak JS Bach yang tidak mengikuti sang ayah yang polifoni), Johann Stamitz, Franz Joseph Haydn, Wolfgang Amadeus Mozart, Luigi Boccherini, Christoph von Gluck, Franz Schubert, Wolfgang Amadeus Mozart (si anak ajaib) dan Ludwig van Beethoven (maestro yang tuli).
Musik Era Klasik didominasi dengan karya Konserto, Sonata, Symphony, Variasi, Lagu (Lied), dlsb.

[sunting] Teori Harmoni Dasar 1750 - 1825

Teori harmoni dasar antara lain adalah:[3] [4] [5]

[sunting] Trisuara dan Tingkatannya

[sunting] Trisuara atau Triad

Kalau kita membangun tiga nada yang berjarak masing-masing terts di atas suatu nada alas, maka akan diperoleh suatu akord yang disebut tri-suara atau triad.

[sunting] Tingkatan Trisuara

Untuk masing-masing nada dari suatu tangga nada dapat dibentuk tri-suara, dengan masing-masing tingkatan sebagai berikut:
  1. Di atas suatu nada I disebut Tonik
  2. Di atas suatu nada II disebut Super-Tonik
  3. Di atas suatu nada III disebut Median
  4. REDIRECT Nama halaman tujuan
  5. Di atas suatu nada IV disebut Sub-Dominan
  6. Di atas suatu nada V disebut Dominan
  7. Di atas suatu nada VI disebut Sub-Median
  8. Di atas suatu nada VII disebut Leading Note atau Nada Ketujuh

[sunting] Rangkaian Harmoni

[sunting] Nada Tambahan

Agar nada-nada lain yang tidak termasuk dalam nada harmoni dapat dipakai bersamaan, maka dibuat ketentuan-ketentuan sebagai berikut ini:
  1. Nada yang berada di antara dua nada harmoni pada waktu melodi bergerak ke atas atau ke bawah disebut nada sisipan (passing note), karena berada di antara nada harmoni tersebut.
  2. Nada yang berada di antara nada harmoni pada waktu melodi bergerak ke atas atau ke bawah tetaapi pada pukulan kuat disebut nada pendahulu (appogiatura), karena berada di antara nada harmoni tersebut tetapi pada hitungan yang kuat.
  3. Nada yang berada di antara dua nada harmoni yang sama, jadi pada waktu melodi bergerak ke atas atau ke bawah kemudian kembali lagi, disebut nada bantu (auxiallary note), karena berada di antara nada harmoni di mana nada tersebut kembali lagi semula.
  4. Nada yang berada di antara nada harmoni pada waktu melodi bergerak secara bergantian ke atas atau ke bawah disebut nada ganti (changing note), karena secara berganti arah.

[sunting] Kadensa

Kadensa adalah suatu rangkaian harmoni sebagai penutup pada akhir melodi atau di tengah kalimat, sehingga bisa menutup sempurna melodi tersebut atau setengah menutup (sementara) melodi tersebut.
  1. Kadensa dengan rangkaian Dominan Septim - Tonik disebut sebagai Kadensa Sempurna, karena sempurna menutup rangkaian tersebut dan terasa berhenti sempurna.
  2. Tetapi kalau akord Dominan menjadi akhir rangaian, maka disebut Kadensa Tidak Sempurna atau Setengah Kadensa, misalnya rangkaian Super Tonik - Dominan Septim.
  3. Kalau rangkaian harmoni diakhiri pada Sub-Median, maka disebut Kadensa Terputus, misalnya Doninan Septim - Submedian.
  4. Dalam rangkaian Subdominan - Tonik disebut Kadensa Plagal, mempunyai sifat sendu seperti kalau kita mengucap "Amin" dalam salat.
  5. Kadensa Keroncong, khusus dikembangkan dalam musik keroncong, yaitu rangkaian harmoni tonik septim - subdominan - dominan septim - tonik.

[sunting] Tierce de Picardie

Kalau dalam suatu tangga nada minor, kemudian masuk tangga nada mayor, di mana nada terts minor menjadi terts mayor, maka hal ini disebut dengan Tierce de Picardie.

[sunting] Modulasi

Modulasi adalah pergantian dari satu tangga nada ke tangga nada lain. Hal ini sering dilakukan di tengah-tengah lagu.,............


FLUTE

Seruling

From Wikipedia, the free encyclopedia Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Jump to: navigation , search Langsung ke: navigasi , cari
A selection of flutes from around the world Sebuah pilihan seruling dari seluruh dunia
The flute is a musical instrument of the woodwind family. Suling adalah alat musik dari woodwind keluarga. Unlike woodwind instruments with reeds , a flute is an aerophone or reedless wind instrument that produces its sound from the flow of air across an opening. Tidak seperti instrumen woodwind dengan buluh , seruling adalah sebuah telepon udara atau alat musik tiup reedless yang menghasilkan suara dari aliran udara di pembukaan. According to the instrument classification of Hornbostel-Sachs , flutes are categorized as Edge-blown aerophones . Menurut klasifikasi instrumen Hornbostel-Sachs , seruling dikategorikan sebagai -blown aerophones Edge .
A musician who plays the flute can be referred to as a flute player , a flautist , a flutist , or less commonly a fluter . Seorang musisi yang memainkan seruling dapat disebut sebagai pemain seruling, seorang pemain suling , pemain suling, atau kurang umumnya fluter sebuah.
Aside from the voice, flutes are the earliest known musical instruments . Selain suara, seruling adalah dikenal alat musik awal . A number of flutes dating to about 40,000 to 35,000 years ago have been found in the Swabian Alb region of Germany . Sejumlah seruling hidup sekitar 40.000 hingga 35.000 tahun yang lalu telah ditemukan di Alb Swabia wilayah Jerman . These flutes demonstrate that a developed musical tradition existed from the earliest period of modern human presence in Europe. [ 1 ] Seruling ini menunjukkan bahwa tradisi musik berkembang ada sejak masa awal keberadaan manusia modern di Eropa. [1]

Contents Isi

[hide]

[ edit ] History [ sunting ] Sejarah

Chinese women playing flutes, from the 12th-century Song Dynasty remake of the Night Revels of Han Xizai , originally by Gu Hongzhong (10th century) Cina perempuan bermain seruling, dari abad ke-12 Dinasti Song remake dari Revels Malam Han Xizai, awalnya oleh Gu Hongzhong (abad ke-10)
The oldest flute ever discovered may be a fragment of the femur of a juvenile cave bear , with two to four holes, found at Divje Babe in Slovenia and dated to about 43,000 years ago. Flute tertua yang pernah ditemukan mungkin sebuah fragmen dari femur dari remaja beruang gua , dengan dua sampai empat lubang, ditemukan di Divje Babe di Slovenia dan tanggal ke sekitar 43.000 tahun yang lalu. The authenticity of this fact, however, is often disputed. [ 2 ] [ 3 ] In 2008 another flute dated back to at least 35,000 years ago was discovered in Hohle Fels cave near Ulm , Germany . [ 4 ] The five-holed flute has a V-shaped mouthpiece and is made from a vulture wing bone. Keaslian fakta ini, bagaimanapun, sering diperdebatkan. [2] [3] Pada tahun 2008 lain seruling tanggal kembali ke setidaknya 35.000 tahun yang lalu ditemukan di Fels Hohle gua dekat Ulm , Jerman . [4] Lima-seruling telah dilubangi a-berbentuk corong V dan terbuat dari burung bangkai tulang sayap. The researchers involved in the discovery officially published their findings in the journal Nature , in August 2009. [ 5 ] The discovery is also the oldest confirmed find of any musical instrument in history. [ 6 ] The flute, one of several found, was found in the Hohle Fels cavern next to the Venus of Hohle Fels and a short distance from the oldest known human carving. [ 7 ] On announcing the discovery, scientists suggested that the "finds demonstrate the presence of a well-established musical tradition at the time when modern humans colonized Europe". [ 8 ] Scientists have also suggested that the discovery of the flute may help to explain "the probable behavioural and cognitive gulf between" Neanderthals and early modern human . [ 6 ] Para peneliti yang terlibat dalam penemuan resmi menerbitkan temuan mereka di jurnal Nature , pada bulan Agustus 2009. [5] Penemuan ini juga dikonfirmasi tertua menemukan dari setiap alat musik dalam sejarah. [6] The seruling, salah satu dari beberapa ditemukan, ditemukan di Fels Hohle gua sebelah Venus dari Hohle Fels dan jarak singkat dari tertua manusia ukiran. [7] Pada mengumumkan penemuan itu, para ilmuwan menyarankan bahwa "menemukan menunjukkan kehadiran yang didirikan musik tradisi-baik pada saat ketika manusia modern dijajah Eropa ". [8] Para ilmuwan juga menyarankan bahwa penemuan seruling bisa membantu menjelaskan "pada perilaku kemungkinan dan teluk kognitif antara" Neanderthal dan manusia modern awal . [6]
A three-holed flute, 18.7 cm long, made from a mammoth tusk (from the Geißenklösterle cave, near Ulm, in the southern German Swabian Alb and dated to 30,000 to 37,000 years ago) [ 9 ] was discovered in 2004, and two flutes made from swan bones excavated a decade earlier (from the same cave in Germany, dated to circa 36,000 years ago) are among the oldest known musical instruments. Sebuah tiga berlubang seruling-, 18,7 cm, terbuat dari raksasa gading (dari Geißenklösterle gua, dekat Ulm, di selatan Jerman Alb Swabia dan tanggal ke 30.000 sampai 37.000 tahun yang lalu) [9] ditemukan pada tahun 2004, dan dua seruling terbuat dari angsa tulang digali dekade sebelumnya (dari gua yang sama di Jerman, tanggal untuk sekitar 36.000 tahun yang lalu) adalah salah satu alat musik tertua dikenal.
Panflute players. Cantigas de Santa Maria , mid-13th century, Spain Panflute pemain. Cantigas de Santa Maria , pertengahan abad ke-13, Spanyol
Playable 9000-year-old Gudi (literally, "bone flute"), made from the wing bones of red-crowned cranes, with five to eight holes each, were excavated from a tomb in Jiahu [ 10 ] in the Central Chinese province of Henan. [ 11 ] Dimainkan 9000 tahun Gudi (harfiah, "flute tulang"), dibuat dari tulang sayap-crowned crane merah, dengan 5-8 setiap lubang, yang digali dari sebuah makam di Jiahu [10] di provinsi Cina Pusat Henan. [11]
The earliest extant transverse flute is a chi ( ) flute discovered in the Tomb of Marquis Yi of Zeng at the Suizhou site, Hubei province, China . Ini masih ada seruling melintang paling awal adalah chi ( ) suling ditemukan di Makam Marquis Yi dari Zeng di Suizhou situs, Hubei provinsi, Cina . It dates from 433 BC, of the later Zhou Dynasty . Ini tanggal dari 433 SM, yang terakhir Dinasti Zhou . It is fashioned of lacquered bamboo with closed ends and has five stops that are at the flute's side instead of the top. Ini adalah gaya dari pernis bambu dengan ujung tertutup dan memiliki lima berhenti yang berada di samping suling's bukan puncak. Chi flutes are mentioned in Shi Jing , compiled and edited by Confucius , according to tradition. seruling Chi yang disebutkan dalam Shi Jing , disusun dan disunting oleh Konfusius , menurut tradisi.
The Bible , in Genesis 4:21, cites Jubal as being the "father of all those who play the ugab and the kinnor ". Alkitab , dalam Kejadian 4:21, mengutip Jubal sebagai "bapak dari semua orang yang bermain ugab dan kinnor ". The former Hebrew term refers to some wind instrument, or wind instruments in general, the latter to a stringed instrument, or stringed instruments in general. Istilah Ibrani mantan mengacu pada beberapa alat musik tiup, atau instrumen angin pada umumnya, yang terakhir ke alat musik gesek, atau senar instrumen pada umumnya. As such, Jubal is regarded in the Judeo-Christian tradition as the inventor of the flute (a word used in some translations of this biblical passage). Dengan demikian, Jubal dianggap dalam tradisi Yahudi-Kristen sebagai penemu seruling (sebuah kata digunakan dalam beberapa terjemahan dari bagian ini Alkitab). Some early flutes were made out of tibias (shin bones). Beberapa seruling awal terbuat dari tibias (tulang garas). The flute has also always been an essential part of Indian culture and mythology , [ 12 ] and the cross flute believed by several accounts to originate in India [ 13 ] [ 14 ] as Indian literature from 1500 BCE has made vague references to the cross flute. [ 15 ] Suling juga selalu menjadi bagian penting dari budaya India dan mitologi , [12] dan seruling silang dipercaya oleh beberapa akun berasal di India [13] [14] sebagai sastra India dari 1500 SM telah membuat referensi samar-samar dengan seruling salib . [15]

[ edit ] Flute acoustics [ sunting ] akustik Flute

A flute produces sound when a stream of air directed across a hole in the instrument creates a vibration of air at the hole. [ 16 ] [ 17 ] Sebuah suling menghasilkan suara ketika aliran udara diarahkan di sebuah lubang di instrumen menciptakan getaran udara di lubang itu. [16] [17]
The air stream across this hole creates a Bernoulli , or siphon. Aliran udara di lubang ini menciptakan sebuah Bernoulli , atau menyedot. This excites the air contained in the usually cylindrical resonant cavity within the flute. Ini menggairahkan udara yang terkandung dalam biasanya silinder rongga resonan dalam seruling. The player changes the pitch of the sound produced by opening and closing holes in the body of the instrument, thus changing the effective length of the resonator and its corresponding resonant frequency . Pemain mengubah pitch dari suara yang dihasilkan dengan membuka dan menutup lubang di tubuh instrumen, sehingga mengubah panjang efektif dari resonator dan yang sesuai frekuensi resonansi . By varying the air pressure, a flute player can also change the pitch of a note by causing the air in the flute to resonate at a harmonic other than the fundamental frequency without opening or closing any holes. Dengan memvariasikan tekanan udara, seorang pemain suling juga dapat mengubah pitch catatan dengan menyebabkan udara di seruling untuk beresonansi pada harmonis selain dari frekuensi dasar tanpa membuka atau menutup setiap lubang.
To be louder, a flute must use a larger resonator, a larger air stream, or increased air stream velocity . Untuk menjadi keras, suling harus menggunakan resonator yang lebih besar, aliran udara yang lebih besar, atau meningkat aliran udara kecepatan . A flute's volume can generally be increased by making its resonator and tone holes larger. Sebuah seruling's volume secara umum dapat ditingkatkan dengan membuat lubang resonator dan nada yang lebih besar. This is why a police whistle, a form of flute, is very wide for its pitch, and why a pipe organ can be far louder than a concert flute: a large organ pipe can contain several cubic feet of air, and its tone hole may be several inches wide, while a concert flute's air stream measures a fraction of an inch across. Inilah sebabnya mengapa peluit polisi, suatu bentuk suling, sangat lebar untuk pitch, dan mengapa organ pipa bisa jauh lebih keras dari seruling konser: besar pipa organ dapat berisi beberapa kaki kubik udara, dan lubang nada yang mungkin menjadi beberapa inci lebar, sementara aliran udara seruling konser mengukur sebagian kecil dari seluruh inci.
The air stream must be directed at the correct angle and velocity, or else the air in the flute will not vibrate. Aliran udara harus diarahkan pada sudut yang benar dan kecepatan, atau udara dalam seruling tidak akan bergetar. In fippled or ducted flutes, a precisely formed and placed windway will compress and channel the air to the labium ramp edge across the open window. Dalam fippled menyalurkan seruling atau, yang justru dibentuk dan ditempatkan windway akan kompres dan saluran udara ke tepi jalan labium di seluruh jendela yang terbuka. In the pipe organ, this air is supplied by a regulated blower. Dalam organ pipa, udara ini diberikan oleh sebuah blower diatur.
In non-fipple flutes, the air stream is shaped and directed by the player's lips, called the embouchure . Di-fipple seruling non, aliran udara dibentuk dan diarahkan oleh pemain bibir, yang disebut muara sungai . This allows the player a wide range of expression in pitch, volume, and timbre, especially in comparison to fipple /ducted flutes. Hal ini memungkinkan pemain berbagai macam ekspresi dalam pitch, volume, dan timbre, terutama dibandingkan dengan fipple / seruling menyalurkan. However, it also makes an end blown flute or transverse flute considerably more difficult for a beginner to produce a full sound on than a ducted flute, such as the recorder . Namun, hal itu juga membuat akhir ditiup suling atau seruling melintang jauh lebih sulit bagi seorang pemula untuk menghasilkan suara penuh dari seruling menyalurkan, seperti perekam . Transverse and end-blown flutes also take more air to play, which requires deeper breathing and makes circular breathing a considerably trickier proposition. Transverse dan seruling ditiup-akhir udara juga mengambil lebih banyak untuk bermain, yang memerlukan bernapas lebih dalam dan membuat lingkaran bernapas lebih sulit proposisi cukup.
Generally, the quality called timbre or "tone colour" varies because the flute can produce harmonics in different proportions or intensities. Secara umum, kualitas yang disebut timbre atau "warna nada" bervariasi karena seruling dapat menghasilkan harmonisa dalam proporsi yang berbeda atau intensitas. The tone color can be modified by changing the internal shape of the bore, such as the conical taper, or the diameter-to-length ratio. Warna nada dapat dimodifikasi dengan mengubah bentuk internal membosankan, seperti kerucut lancip, atau rasio diameter-panjang. A harmonic is a frequency that is a whole number multiple of a lower register, or " fundamental " note of the flute. Sebuah harmonik adalah frekuensi yang merupakan kelipatan seluruh nomor dari sebuah register yang lebih rendah, atau " fundamental "catatan suling. Generally the air stream is thinner (vibrating in more modes), faster (providing more energy to excite the air's resonance), and aimed across the hole less deeply (permitting a more shallow deflection of the air stream) in the production of higher harmonics or upper partials . Umumnya aliran udara tipis (bergetar dalam mode lebih), lebih cepat (menyediakan lebih banyak energi untuk membangkitkan resonansi udara), dan ditujukan di lubang yang kurang mendalam (memungkinkan defleksi lebih dangkal dari aliran udara) dalam produksi harmonik yang lebih tinggi atau atas parsial .
Head joint geometry appears particularly critical to acoustic performance and tone, [ 18 ] but there is no clear consensus on a particular shape amongst manufacturers. bersama Kepala geometri muncul sangat kritis terhadap kinerja akustik dan nada, [18] namun tidak ada konsensus yang jelas pada bentuk tertentu di antara produsen. Acoustic impedance of the embouchure hole appears the most critical parameter. [ 19 ] Critical variables affecting this acoustic impedance include: chimney length (hole between lip-plate and head tube), chimney diameter, and radii or curvature of the ends of the chimney and any designed restriction in the "throat" of the instrument, such as that in the Japanese Nohkan Flute. impedansi akustik dari lubang muara sungai muncul parameter yang paling penting. [19] variabel penting yang mempengaruhi impedansi akustik ini meliputi: cerobong panjang (lubang antara bibir-piring dan tabung kepala), diameter cerobong asap, dan jari-jari atau kurvatur ujung cerobong dan pembatasan yang dirancang dalam "tenggorokan" instrumen, seperti yang di Jepang Nohkan Flute.
A study in which professional players were blindfolded could find no significant differences between instruments made from a variety of different metals. [ 20 ] In two different sets of blind listening, no instrument was correctly identified in a first listening, and in a second, only the silver instrument was identified. Sebuah studi di mana pemain profesional mata tertutup bisa menemukan ada perbedaan yang signifikan antara instrumen yang terbuat dari berbagai logam yang berbeda. [20] Pada dua set berbeda mendengarkan buta, tidak ada instrumen diidentifikasi dengan benar dalam mendengarkan pertama, dan dalam hitungan detik, hanya instrumen perak diidentifikasi. The study concluded that there was "no evidence that the wall material has any appreciable effect on the sound color or dynamic range of the instrument". Studi menyimpulkan bahwa "tidak ada bukti bahwa material dinding memiliki efek yang cukup pada warna suara atau jangkauan dinamis dari instrumen". Unfortunately, this study did not control for headjoint design, which is generally known to affect tone (see above). Sayangnya, penelitian ini tidak menguasai untuk desain headjoint, yang umumnya diketahui mempengaruhi nada (lihat di atas). Controlled tone tests show that the tube mass does make a difference and therefore tube density and wall thickness will make a difference. [ 21 ] One must also consider the inefficiency of the human ear to detect sound, versus electronic sensors. tes nada Dikendalikan menunjukkan bahwa massa tabung tidak membuat perbedaan dan karena itu tabung kepadatan dan tebal dinding akan membuat perbedaan. [21] Kita juga harus mempertimbangkan inefisiensi dari telinga manusia untuk mendeteksi suara, versus sensor elektronik.

[ edit ] Categories of flute [ sunting ] Kategori dari seruling

Playing the zampoña , a Pre-Inca instrument and type of pan flute . Bermain zampoña , sebuah Pra-Inca instrumen dan jenis suling pan .
In its most basic form, a flute can be an open tube which is blown like a bottle. Dalam bentuk yang paling dasar, suling bisa menjadi tabung terbuka yang ditiup seperti botol. There are several broad classes of flutes. Ada beberapa kelas yang luas seruling. With most flutes, the musician blows directly across the edge of the mouthpiece. Dengan seruling kebanyakan, musisi pukulan tepat di seberang tepi corong telepon. However, some flutes, such as the whistle , gemshorn , flageolet , recorder , tin whistle , tonette , fujara , and ocarina have a duct that directs the air onto the edge (an arrangement that is termed a " fipple "). Namun, beberapa seruling, seperti peluit , gemshorn , garbanzo , perekam , peluit timah , tonette , fujara , dan Ocarina memiliki saluran yang mengarahkan udara ke tepi (pengaturan yang disebut sebagai " fipple "). These are known as fipple flutes . Ini dikenal sebagai seruling fipple. The fipple gives the instrument a distinct timbre which is different from non-fipple flutes and makes the instrument easier to play, but takes a degree of control away from the musician. fipple memberikan instrumen suatu timbre yang berbeda yang berbeda dari seruling non-fipple dan membuat instrumen yang mudah untuk bermain, tetapi membutuhkan tingkat kontrol jauh dari musisi.
Another division is between side-blown (or transverse ) flutes, such as the Western concert flute, piccolo , fife , dizi , and bansuri ; and end-blown flutes , such as the ney , xiao , kaval , danso , shakuhachi , Anasazi flute , and quena . divisi lain adalah antara pihak-ditiup (atau melintang ) seruling, seperti seruling konser Barat, piccolo , seruling , dizi , dan bansuri dan seruling ditiup-akhir , seperti ney , xiao , kaval , danso , shakuhachi , Anasazi seruling , dan quena . The player of a side-blown flute uses a hole on the side of the tube to produce a tone, instead of blowing on an end of the tube. Pemain seruling ditiup samping menggunakan lubang di sisi tabung untuk menghasilkan nada, bukan meniup pada ujung tabung. End-blown flutes should not be confused with fipple flutes such as the recorder , which are also played vertically but have an internal duct to direct the air flow across the edge of the tone hole. Seruling ditiup-akhir tidak harus bingung dengan seruling fipple seperti perekam , yang juga dimainkan secara vertikal tetapi memiliki saluran internal untuk mengarahkan aliran udara di tepi lubang nada.
Flutes may be open at one or both ends. Seruling mungkin terbuka pada satu atau kedua ujungnya. The ocarina , xun , pan pipes , police whistle , and bosun's whistle are closed-ended. The Ocarina , Xun , pipa panci , polisi peluit , dan 's peluit kepala kelasi tertutup-berakhir. Open-ended flutes such as the concert flute and the recorder have more harmonics, and thus more flexibility for the player, and brighter timbres. Seruling terbuka seperti konser seruling dan perekam memiliki harmonisa lebih, dan fleksibilitas sehingga lebih untuk pemain, dan warna nada cerah. An organ pipe may be either open or closed, depending on the sound desired. Sebuah pipa organ dapat berupa terbuka atau tertutup, tergantung pada suara yang diinginkan.
Flutes can be played with several different air sources. Seruling dapat dimainkan dengan beberapa sumber udara yang berbeda. Conventional flutes are blown with the mouth, although some cultures use nose flutes . seruling konvensional ditiup dengan mulut, meskipun beberapa budaya menggunakan seruling hidung . The flue pipes of organs , which are acoustically similar to duct flutes, are blown by bellows or fans. The pipa buang dari organ , yang akustik sama dengan saluran seruling, yang ditiup oleh bellow atau penggemar.

[ edit ] The Western concert flutes [ sunting ] The seruling konser Barat

An illustration of a Western concert flute Sebuah ilustrasi dari konser seruling Barat
The Western concert flute , a descendant of the 19th-century German flute , is a transverse flute that is closed at the top. The flute konser Barat , seorang keturunan dari abad ke-19 suling Jerman , adalah seruling melintang yang tertutup di bagian atas. An embouchure hole is positioned near the top, across and into which the player blows. Sebuah muara sungai lubang diposisikan dekat bagian atas, di dan ke mana pukulan pemain. The flute has circular tone holes, larger than the finger holes of its baroque predecessors. Suling memiliki lubang nada lingkaran, lebih besar dari lubang jari pendahulunya baroque nya. The size and placement of tone holes, the key mechanism, and the fingering system used to produce the notes in the flute's range were evolved from 1832 to 1847 by Theobald Boehm , and greatly improved the instrument's dynamic range and intonation over those of its predecessors. [ 22 ] With some refinements (and the rare exception of the Kingma system and other custom adapted fingering systems), Western concert flutes typically conform to Boehm's design, known as the Boehm system . Ukuran dan penempatan lubang nada, mekanisme kunci, dan sistem jari yang digunakan untuk menghasilkan catatan dalam seruling itu berkisar telah berevolusi 1832-1847 oleh Theobald Boehm , dan sangat ditingkatkan's dinamis berbagai instrumen dan intonasi dibandingkan dengan para pendahulunya. [22] Dengan beberapa perbaikan (dan perkecualian yang langka dari sistem Kingma dan kustom lainnya sistem fingering diadaptasi), konser seruling Barat biasanya sesuai dengan desain Boehm's, yang dikenal sebagai sistem Boehm . Beginner's flutes are normally made of nickled copper, and sometimes silver plated, while professionals use solid silver, gold, and sometimes platinum instruments. Beginner's seruling biasanya terbuat dari tembaga nickled, dan kadang-kadang berlapis perak, sedangkan profesional menggunakan perak padat, emas, dan kadang-kadang instrumen platinum.
The standard concert flute is pitched in the key of C and has a range of three octaves starting from middle C (or one half-step lower, when a B foot is attached to the instrument). Konser seruling standar berkemah di kunci C dan memiliki jangkauan tiga oktaf mulai dari C tengah (atau satu setengah langkah lebih rendah, ketika kaki B melekat ke alat). This means that the concert flute is one of the highest common orchestral instruments, with the exception of the piccolo , which plays an octave higher. Ini berarti bahwa flute konser adalah salah satu instrumen orkestra umum tertinggi, dengan pengecualian dari piccolo , yang memainkan oktaf lebih tinggi. G alto and C bass flutes are used occasionally, and are pitched a perfect fourth and an octave below the concert flute, respectively. G alto dan bass seruling C dipakai kadang-kadang, dan berkemah keempat sempurna dan satu oktaf di bawah flute konser, masing-masing. Parts are written for alto flute more frequently than for bass [ citation needed ] . Bagian ini ditulis untuk flute alto lebih sering daripada untuk [bass rujukan? ]. The contrabass , double contrabass , and hyperbass are other rare forms of the flute pitched two, three, and four octaves below middle C respectively. The kontrabas , kontrabas ganda , dan hyperbass adalah bentuk langka lain dari seruling bernada dua, tiga, dan empat oktaf dibawah C tengah masing-masing.
Other sizes of flutes and piccolos are used from time to time. Ukuran lain dari seruling dan piccolos digunakan dari waktu ke waktu. A rarer instrument of the modern pitching system is the treble G flute. Sebuah instrumen jarang dari sistem pitching modern adalah seruling G treble. Instruments made according to an older pitch standard, used principally in wind-band music, include Db piccolo, Eb soprano flute (the primary instrument, equivalent to today's concert C flute), F alto flute, and Bb bass flute. Instrumen dibuat sesuai dengan standar lapangan yang lebih tua, yang digunakan terutama di-band musik angin, termasuk piccolo Db, Eb seruling soprano (instrumen utama, setara dengan konser C seruling hari ini), alto flute F, dan bass flute Bb.

[ edit ] The Indian bamboo flute [ sunting ] The seruling bambu India

A Carnatic eight-holed bamboo flute Sebuah Carnatic bersembunyi seruling bambu-delapan
An eight-holed classical Indian bamboo flute mainly used for Carnatic music An-berlindung klasik India delapan seruling bambu terutama digunakan untuk musik Carnatic
A bansuri being played by an Indian classical music artist. Sebuah bansuri yang dimainkan oleh musik klasik India artis.
The bamboo flute is an important instrument in Indian classical music , and developed independently of the Western flute. Seruling bambu adalah instrumen penting dalam musik klasik India , dan dikembangkan secara mandiri dari seruling Barat. The Hindu God Krishna is traditionally considered a master of the Bansuri (see below). The Hindu Tuhan Krishna secara tradisional dianggap sebagai master Bansuri (lihat di bawah). The Indian flutes are very simple compared to the Western counterparts; they are made of bamboo and are keyless. [ 23 ] Para seruling India sangat sederhana dibandingkan dengan rekan-rekan Barat, mereka terbuat dari bambu yang tanpa kunci. dan [23]
Pannalal Ghosh , a legendary Indian flutist, was the first to transform a tiny folk instrument to a bamboo flute (32 inches long with seven finger holes) suitable for playing traditional Indian classical music, and also to bring to it the stature of other classical music instruments. Pannalal Ghosh , seorang pemain suling legendaris India, adalah yang pertama untuk mengubah instrumen rakyat kecil untuk sebuah seruling bambu (32 inci panjang dengan tujuh lubang jari) cocok untuk memainkan musik klasik tradisional India, dan juga untuk membawa ke dalamnya perawakannya musik klasik lainnya instrumen. The extra hole permitted madhyam to be played, which facilitates the meends (like MN, PM and MD) in several traditional ragas . [ citation needed ] Lubang ekstra madhyam diizinkan untuk dimainkan, yang memfasilitasi meends (seperti MN, AM dan MD) di beberapa tradisional india, raga . [ rujukan? ]
Pandit Raghunath Prasanna developed various techniques in the realm of flute playing so as to faithfully reproduce the subtleties and nuances of the Indian classical music. Pandit Raghunath Prasanna dikembangkan berbagai teknik dalam dunia bermain seruling sehingga setia mereproduksi kehalusan dan nuansa dari musik klasik India. In fact, he was responsible to provide a strong base to his Gharana by training his own family members. Bahkan, dia bertanggung jawab untuk memberikan dasar yang kuat untuk itu Gharana dengan melatih anggota keluarga sendiri. Disciples of the family like Pt. Murid-murid dari keluarga seperti Pt. Bhola nath Prasanna, Pt. Bhola Nath Prasanna, Pt. Hari Prasad Chaurasia, Pt. Hari Prasad Chaurasia, Pt. Rajendra Prasanna globally known for their melodious music. Rajendra Prasanna dikenal secara global untuk musik merdu mereka.
Indian concert flutes are available in standard pitches. konser seruling India tersedia di lapangan standar. In Carnatic music, the pitches are referred by numbers such as (assuming C as the tonic) 1 (for C), 1½ (C#), 2 (D), 2½ (D#), 3 (E), 4 (F), 4½ (F#), 5 (G), 5½ (G#), 6 (A), 6½ (A#) and 7 (B). Dalam musik Carnatic, yang pitches disebut dengan angka seperti (asumsi C sebagai tonik) 1 (untuk C), 1 ½ (C #), 2 (D), 2 ½ (D #), 3 (E), 4 (F), 4 ½ (F #), 5 (G), 5 ½ (G #), 6 (A), 6 ½ (A #) dan 7 (B). However, the pitch of a composition is itself not fixed and hence any of the flutes may be used for the concert (as long as the accompanying instruments, if any, are tuned appropriately) and is largely left to the personal preference of the artist. [ citation needed ] Namun, pitch dari komposisi itu sendiri tidak tetap dan dengan demikian salah satu seruling dapat digunakan untuk konser (selama instrumen yang menyertainya, jika ada, disetel tepat) dan sebagian besar diserahkan kepada preferensi pribadi seniman. [ rujukan? ]
Two main varieties of Indian flutes are currently used. Dua varietas utama dari seruling India digunakan saat ini. The first, the Bansuri , has six finger holes and one embouchure hole, and is used predominantly in the Hindustani music of Northern India. Yang pertama, Bansuri , memiliki lubang jari enam dan satu lubang muara sungai, dan digunakan terutama di musik Hindustan India Utara. The second, the Venu or Pullanguzhal , has eight finger holes, and is played predominantly in the Carnatic music of Southern India. Yang kedua, Venu atau Pullanguzhal , memiliki delapan lubang jari, dan dimainkan terutama di Carnatic musik India Selatan. Presently, the eight-holed flute with cross-fingering technique is common among many Carnatic flutists. Saat ini, delapan-seruling berlindung dengan teknik cross-fingering adalah umum di antara flutists Carnatic banyak. This technique was introduced by TR Mahalingam in the mid-20th century. Teknik ini diperkenalkan oleh TR Mahalingam pada pertengahan abad ke-20. It was then developed by BN Suresh and Dr. Hal ini kemudian dikembangkan oleh BN Suresh dan Dr N Ramani [ citation needed ] . N Ramani [ rujukan? ]. Prior to this, the South Indian flute had only seven finger holes, with the fingering standard developed by Sharaba Shastri, of the Palladam school, at the beginning of the 20th century. [ 24 ] Sebelum ini, Indian flute Selatan hanya memiliki tujuh lubang jari, dengan standar jari yang dikembangkan oleh Sharaba Shastri, dari sekolah Palladam, pada awal abad ke-20. [24]
The quality of the flute's sound depends somewhat on the specific bamboo used to make it, and it is generally agreed that the best bamboo grows in the Nagercoil area in South India. [ 25 ] Kualitas suara seruling yang agak tergantung pada spesifik bambu yang digunakan untuk membuatnya, dan ini umumnya sepakat bahwa bambu terbaik tumbuh di Nagercoil daerah di India Selatan. [25]

[ edit ] Chinese flute [ sunting ] seruling Cina

Chinese flute are called [dizi] (笛). seruling Cina disebut [dizi] (笛). There are many varieties of dizi with different sizes, structures (with or without resonance membrane) and number of holes (from 6 to 11) and intonations (playing in different keys) in China. Ada banyak jenis dizi dengan ukuran yang berbeda, struktur (dengan atau tanpa membran resonansi) dan jumlah lubang (dari 6 sd 11) dan intonasi (bermain di kunci yang berbeda) di Cina. Most are made of bamboo, but can come in wood, jade, bone, and iron. Kebanyakan terbuat dari bambu, tapi bisa datang dalam kayu, batu giok, tulang, dan besi. One peculiar feature about Chinese flute is the use of a resonance membrane mounting on one of the holes which vibrates with the air column inside the tube. Salah satu fitur yang aneh tentang flute Cina adalah penggunaan membran mounting resonansi di salah satu lubang yang bergetar dengan kolom udara dalam tabung. It gives the flute a bright sound. Ini memberikan suara seruling cerah. Commonly seen flutes in modern Chinese orchestra are bangdi (梆笛), qudi (曲笛) , xindi (新笛) , dadi (大笛). Umumnya seruling terlihat dalam orkestra China modern bangdi (梆笛), qudi (曲笛), xindi (新 笛), dadi (大 笛). The bamboo flute playing vertically is called “xiao”(簫) which is a different category of wind instrument in China Bermain seruling bambu vertikal disebut "xiao" (箫) yang merupakan kategori yang berbeda dari alat musik tiup di Cina

[ edit ] Japanese flute [ sunting ] seruling Jepang

The Japanese flute, called the fue Fue ( ? , hiragana : ふえ) , encompasses a large number of musical flutes from Japan, both of the end-blown and transverse varieties. Seruling Jepang, disebut Fue Fue (笛 ? , hiragana :ふえ), meliputi sejumlah besar musik seruling dari Jepang, kedua-ditiup dan transversal varietas akhir.

[ edit ] Persian flute [ sunting ] seruling Persia

Flute is an important part of Persian folk music and is largely performed by Kurds and Baluch people. [ citation needed ] The rare art of performing double-flutes is also present in these regions. Flute adalah bagian penting dari Persia musik rakyat dan sebagian besar dilakukan oleh Kurdi dan Baluch orang [. rujukan? ] Seni pertunjukan langka ganda-seruling juga hadir di wilayah ini.

[ edit ] Sring [ sunting ] Sring

The sring (also called blul ) is a relatively small, end-blown flute with a nasal tone quality [ 26 ] and the pitch of a piccolo, [ citation needed ] found in the Caucasus region of Eastern Armenia. The sring (juga disebut blul) adalah, akhir tertiup seruling kecil relatif dengan kualitas nada hidung [26] dan pitch piccolo suatu, [ rujukan? ] ditemukan di wilayah Kaukasus Timur Armenia. It is made of wood or cane, usually with seven finger holes and one thumb hole, [ 26 ] producing a diatonic scale. Ini terbuat dari kayu atau rotan, biasanya dengan tujuh lubang jari dan satu lubang thumb, [26] memproduksi skala diatonis. The sring is used by shepherds to play various signals and tunes connected with their work, and also lyrical love songs called chaban bayaty , as well as programmatic pieces. [ citation needed ] The sring is also used in combination with the def and the dohl to provide music for dancing. [ citation needed ] One Armenian musicologist believes the sring to be the most characteristic of national Armenian instruments. [ 27 ] sring ini digunakan oleh gembala untuk bermain berbagai sinyal dan lagu-lagu yang berhubungan dengan pekerjaan mereka, dan juga lagu-lagu cinta liris yang disebut bayaty Chaban, serta potongan program. [ rujukan? ] The sring juga digunakan dalam kombinasi dengan def dan dohl untuk menyediakan musik untuk menari. [ rujukan? ] Satu musikolog Armenia percaya bahwa sring yang paling karakteristik dari instrumen Armenia nasional. [27]


BIOLA

Biola

From Wikipedia, the free encyclopedia Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Jump to: navigation , search Langsung ke: navigasi , cari
Violin Biola
Violin VL100.jpg
A standard modern violin shown from the front and the side Sebuah biola standar modern terlihat dari depan dan samping
String instrument String Instrumen
Other names Nama lainnya Fiddle, de: Violine or Geige, fr: Violon, it: Violino Biola, de: Violine atau Geige, fr: Violon, itu: Violino
Hornbostel-Sachs classification Hornbostel-Sachs klasifikasi 321.322-71 321.322-71
(Composite chordophone sounded by a bow ) (Komposit chordophone terdengar oleh busur )
Developed Dikembangkan Early 16th century Awal abad ke-16
Playing range Bermain kisaran
Range violin.png
Related instruments Instrumen terkait
Musicians Musisi
Builders Pembangun
More articles Lebih artikel
Gulir dan ear.jpg
This article is part of the Fiddle and Violin series. Artikel ini adalah bagian dari Fiddle Violin dan seri.
The violin is a string instrument , usually with four strings tuned in perfect fifths . Biola adalah instrumen string , biasanya dengan empat senar disetel di perlima sempurna . It is the smallest, highest-pitched member of the violin family of string instruments, which includes the viola and cello . Ini adalah yang tertinggi, bernada anggota terkecil dari keluarga biola instrumen string, yang mencakup biola dan cello .
The violin is sometimes informally called a fiddle , regardless of the type of music played on it. biola ini terkadang disebut biola , terlepas dari jenis musik yang diputar di atasnya. The word violin comes from the Middle Latin word vitula , meaning stringed instrument ; [ 1 ] this word is also believed to be the source of the Germanic "fiddle". [ 2 ] The violin, while it has ancient origins, acquired most of its modern characteristics in 16th-century Italy , with some further modifications occurring in the 18th century. Biola Kata berasal dari bahasa Latin Tengah vitula kata, yang berarti alat musik gesek; [1] kata ini juga diyakini sebagai sumber dari Jerman biola "." [2] Biola, sementara itu memiliki asal-usul kuno, mengakuisisi sebagian besar perusahaan karakteristik modern di abad ke-16 Italia , dengan beberapa modifikasi lebih lanjut terjadi pada abad ke-18. Violinists and collectors particularly prize the instruments made by the Gasparo da Salò , Giovanni Paolo Maggini , Stradivari , Guarneri and Amati families from the 16th to the 18th century in Brescia and Cremona and by Jacob Stainer in Austria . Pemain biola dan kolektor terutama hadiah instrumen yang dibuat oleh Gasparo da Salo , Giovanni Paolo Maggini , Stradivari , Guarneri dan Amati keluarga dari 16 ke abad ke-18 di Brescia dan Cremona dan oleh Jacob Stainer di Austria . Great numbers of instruments have come from the hands of "lesser" makers, as well as still greater numbers of mass-produced commercial "trade violins" coming from cottage industries in places such as Saxony , Bohemia , and Mirecourt . jumlah besar instrumen telah datang dari tangan "kecil" pembuat, serta jumlah yang lebih besar masih massa-diproduksi komersial "perdagangan biola" berasal dari industri pondok di tempat-tempat seperti Sachsen , Bohemia , dan Mirecourt . Many of these trade instruments were formerly sold by Sears, Roebuck and Co. and other mass merchandisers. Banyak dari instrumen perdagangan yang sebelumnya dijual oleh Sears, Roebuck and Co dan pedagang massa lainnya.
A person who makes or repairs violins is called a luthier , or simply a violin maker. Seseorang yang membuat atau biola perbaikan disebut luthier , atau hanya pembuat biola. The parts of a violin are usually made from different types of wood (although electric violins may not be made of wood at all, since their sound may not be dependent on specific acoustic characteristics of the instrument's construction), and it is usually strung with gut , nylon or other synthetic, or steel strings. Bagian-bagian biola biasanya terbuat dari berbagai jenis kayu (walaupun biola listrik mungkin tidak terbuat dari kayu sama sekali, karena suara mereka mungkin tidak tergantung pada spesifik akustik karakteristik instrumen pembangunan), dan biasanya halus dengan usus , nilon atau sintetis lainnya, atau baja string.
Someone who plays the violin is called a violinist or a fiddler. Seseorang yang memainkan biola disebut pemain biola atau fiddler sebuah. The violinist produces sound by drawing a bow across one or more strings (which may be stopped by the fingers of the other hand to produce a full range of pitches), by plucking the strings (with either hand), or by a variety of other techniques . pemain biola yang menghasilkan suara dengan menggambar busur di satu atau lebih string (yang mungkin berhenti di jari-jari tangan yang lain untuk menghasilkan berbagai macam lapangan), dengan memetik senar (dengan tangan baik), atau oleh berbagai lainnya teknik . The violin is played by musicians in a wide variety of musical genres, including Baroque music , classical , jazz , folk music , and rock and roll . Biola dimainkan oleh musisi dalam berbagai genre musik, termasuk musik Barok , klasik , jazz , musik rakyat , dan rock and roll . The violin has come to be played in many non-western music cultures all over the world. Biola telah datang untuk dimainkan di banyak budaya musik non-barat di seluruh dunia.

Contents Isi

[hide]

[ edit ] History [ sunting ] Sejarah

Batchelder violin (USA) Batchelder biola (USA)
The earliest stringed instruments were mostly plucked (eg the Greek lyre ). Bowed instruments may have originated in the equestrian cultures of Central Asia, an example being the Kobyz ( Kazakh : қобыз ) or kyl-kobyz is an ancient Turkic , Kazakh string instrument or Mongolian instrument Morin huur : Instrumen senar dipetik awal sebagian besar (misalnya Yunani kecapi ). membungkuk instrumen mungkin berasal dari berkuda budaya Asia Tengah, sebagai contoh Kobyz ( Kazakh : қобыз) atau kyl-kobyz adalah kuno Turki , Kazakh instrumen string atau Mongolia instrumen Morin huur :
Turkic and Mongolian horsemen from Inner Asia were probably the world's earliest fiddlers. Turki dan Mongolia penunggang kuda dari Inner Asia itu mungkin dunia awal Fiddlers tersebut. Their two-stringed upright fiddles were strung with horsehair strings, played with horsehair bows, and often feature a carved horse 's head at the end of the neck. tegak dua-senar biola mereka halus dengan bulu kuda string, bermain dengan busur bulu kuda, dan sering menampilkan ukiran kuda kepala 'pada akhir leher. ... ... The violins, violas , and cellos we play today, and whose bows are still strung with horsehair, are a legacy of the nomads. [ 3 ] Biola, biola alto , dan cello kami bermain hari ini, dan busur yang masih tegang dengan bulu kuda, adalah warisan perantau. [3]
It is believed that these instruments eventually spread to China , India , the Byzantine Empire and the Middle East , where they developed into instruments such as the erhu in China , the rebab in the Middle East, the lyra in the Byzantine Empire and the esraj in India . Hal ini diyakini bahwa instrumen ini akhirnya menyebar ke China , India , Kekaisaran Bizantium dan Timur Tengah , di mana mereka berkembang menjadi instrumen seperti erhu di Cina , yang rebab di Timur Tengah, Lyra dalam Kekaisaran Bizantium dan esraj di India . The violin in its present form emerged in early 16th-Century Northern Italy , where the port towns of Venice and Genoa maintained extensive ties to central Asia through the trade routes of the silk road . Biola dalam bentuk yang sekarang muncul di awal abad ke 16 Utara Italia , dimana kota-kota pelabuhan dari Venesia dan Genoa mempertahankan hubungan yang luas untuk Asia Tengah melalui rute perdagangan dari jalan sutra .
The modern European violin evolved from various bowed stringed instruments from the Middle East [ 4 ] and the Byzantine Empire . [ 5 ] [ 6 ] Most likely the first makers of violins borrowed from three types of current instruments: the rebec , in use since the 10th century (itself derived from the Byzantine lyra [ 7 ] and the Arabic rebab ), the Renaissance fiddle , and the lira da braccio [ 8 ] (derived [ 5 ] from the Byzantine lira ). Biola Eropa modern berevolusi dari berbagai membungkuk senar instrumen dari Timur Tengah [4] dan Kekaisaran Bizantium . [5] [6] Kemungkinan besar pembuat biola pertama dipinjam dari tiga jenis instrumen sekarang: yang rebec , digunakan sejak abad ke-10 (sendiri berasal dari Lyra Bizantium [7] dan Arab rebab ), yang biola Renaissance , dan Lira da braccio [8] (berasal [5] dari lira Bizantium ). One of the earliest explicit descriptions of the instrument, including its tuning, was in the Epitome musical by Jambe de Fer , published in Lyon in 1556. [ 9 ] By this time, the violin had already begun to spread throughout Europe . Salah satu deskripsi eksplisit awal instrumen, termasuk tuning, adalah di dalam Epitome musik oleh Jambe de Fer , yang diterbitkan di Lyon pada tahun 1556. [9] Pada saat ini, biola sudah mulai menyebar ke seluruh Eropa .
The oldest documented violin to have four strings, like the modern violin, is supposed to have been constructed in 1555 by Andrea Amati , but the date is very doubtful. Biola tertua didokumentasikan memiliki empat senar, seperti biola modern, yang seharusnya telah dibangun pada tahun 1555 oleh Andrea Amati , tetapi tanggal sangat diragukan. (Other violins, documented significantly earlier, only had three strings and were called violetta .) The violin immediately became very popular, both among street musicians and the nobility, illustrated by the fact that the French king Charles IX ordered Amati to construct 24 violins for him in 1560. [ 10 ] The oldest surviving violin, dated inside, is from this set, and is known as the Charles IX , made in Cremona c. (Biola lain, didokumentasikan secara signifikan sebelumnya, hanya memiliki tiga senar dan dipanggil Violetta.) Biola segera menjadi sangat populer, baik di kalangan musisi jalanan dan kaum bangsawan, diilustrasikan oleh fakta bahwa raja Perancis Charles IX Amati memerintahkan untuk membangun 24 biola untuk dia di 1560. [10] The biola tertua yang masih hidup, tanggal dalam, dari set ini, dan dikenal sebagai Charles IX, dibuat di Cremona c. 1560. 1560. The finest Renaissance carved and decorated violin in the world is the Gasparo da Salò (1574 c.) owned by Ferdinand II, Archduke of Austria and later, from 1841, by the Norwegian virtuoso Ole Bull , who used it for forty years and thousands of concerts, for his very powerful and beautiful tone, similar to those of a Guarneri. Renaissance terbaik diukir dan dihiasi biola di dunia adalah Gasparo da Salo (c. 1574) yang dimiliki oleh Ferdinand II, Archduke dari Austria dan kemudian, dari 1841, oleh virtuoso Norwegia Ole Bull , yang menggunakannya selama empat puluh tahun dan ribuan konser, nada nya sangat kuat dan indah, mirip dengan sebuah Guarneri. It is now in the Vestlandske Kustindustrimuseum in Bergen (Norway). "The Messiah" or "Le Messie" (also known as the "Salabue") made by Antonio Stradivari in 1716 remains pristine. Sekarang dalam Kustindustrimuseum Vestlandske di Bergen (Norwegia). "Mesias" atau "Le Messie" (juga dikenal sebagai "Salabue") yang dibuat oleh Antonio Stradivari tahun 1716 masih murni. It is now located in the Ashmolean Museum of Oxford . [ 11 ] Sekarang terletak di Museum Ashmolean dari Oxford . [11]
San Zaccaria Altarpiece (detail), Venice , Giovanni Bellini , 1505 San Zaccaria Altarpiece (detail), Venice , Giovanni Bellini , 1505
The most famous violin makers ( luthiers ) between the 16th century and the 18th century include: Yang paling terkenal pembuat biola ( luthiers ) antara abad ke-16 dan abad ke-18 meliputi:
  • The school of Brescia, beginning in the late 14th with liras, violettas, violas and active in the field of the violin in the first half of 16th century Sekolah dari Brescia, dimulai pada akhir 14 dengan liras, violettas, biola alto dan aktif di bidang biola pada paruh pertama abad ke-16
  • The Dalla Corna family, active 1510–1560 in Brescia and Venezia , Italy The Dalla Corna keluarga, aktif 1510-1560 di Brescia dan Venezia , Italia
  • The Micheli family, active 1530–1615 in Brescia The Micheli keluarga, aktif di Brescia 1530-1615
  • The Inverardi family active 1550–1580 in Brescia Keluarga aktif 1550-1580 Inverardi di Brescia
  • The Bertolotti Gasparo da Salò family, active 1530–1615 in Salò and Brescia The Bertolotti Gasparo da Salo keluarga, aktif 1530-1615 di Salo dan Brescia
  • Gio Paolo Maggini, active 1600–1630 in Brescia Paolo Gio Maggini, 1600-1630 aktif di Brescia
  • The school of Cremona, beginning in the half of 16 century vith violas and violone and in the field of violin in the second half of 16 century Sekolah dari Cremona, dimulai pada 16 violas setengah abad Vith dan violone dan di bidang biola pada paruh kedua abad ke-16
  • The Amati family, active 1500–1740 in Cremona , Italy The Amati keluarga, aktif 1500-1740 di Cremona , Italia
  • The Guarneri family, active 1626–1744 in Cremona The Guarneri keluarga, aktif 1626-1744 di Cremona
  • The Stradivari family, active 1644–1737 in Cremona The Stradivari keluarga, aktif 1644-1737 di Cremona
Significant changes occurred in the construction of the violin in the 18th century, particularly in the length and angle of the neck, as well as a heavier bass bar. Perubahan yang signifikan terjadi dalam konstruksi biola di abad 18, terutama di sudut panjang dan leher, serta bar bass lebih berat. The majority of old instruments have undergone these modifications, and hence are in a significantly different state than when they left the hands of their makers, doubtless with differences in sound and response. [ 12 ] But these instruments in their present condition set the standard for perfection in violin craftsmanship and sound, and violin makers all over the world try to come as close to this ideal as possible. Mayoritas instrumen lama telah mengalami modifikasi ini, dan karenanya berada dalam keadaan yang berbeda secara signifikan dibandingkan saat mereka meninggalkan tangan para pembuat mereka, tak diragukan lagi dengan perbedaan dalam suara dan respon. [12] Namun instrumen ini dalam kondisi sekarang menetapkan standar untuk kesempurnaan dalam pengerjaan biola dan suara, dan pembuat biola di seluruh dunia mencoba untuk datang sebagai mendekati ideal ini mungkin.
To this day, instruments from the so-called Golden Age of violin making, especially those made by Stradivari and Guarneri del Gesù, are the most sought-after instruments by both collectors and performers. Untuk hari ini, instrumen dari Zaman Keemasan disebut pembuatan biola, terutama yang dibuat oleh Stradivari dan Guarneri del Gesù, adalah yang paling dicari setelah instrumen oleh kedua kolektor dan penyanyi. The current record amount paid for a Stradivari violin was $3,544,000.00 at an auction on May 16, 2006. Jumlah rekor saat dibayar untuk sebuah biola Stradivari adalah $ 3,544,000.00 pada lelang pada tanggal 16 Mei 2006. All Stradivarius violins have unique names; the record setting one is known as The Hammer , referring to its first owner, Christian Hammer. Semua biola Stradivarius memiliki nama yang unik, pengaturan satu record dikenal sebagai The Hammer , mengacu kepada pemiliknya pertama, Kristen Hammer. It was made in 1707. [ 13 ] Itu dibuat pada tahun 1707. [13]

[ edit ] Construction and mechanics [ sunting ] Konstruksi dan mekanik

The construction of a violin Pembangunan biola
A violin typically consists of a spruce top (the soundboard , also known as the top plate , table , or belly ), maple ribs and back, two endblocks, a neck , a bridge , a soundpost, four strings, and various fittings, optionally including a chinrest , which may attach directly over, or to the left of, the tailpiece . Sebuah biola biasanya terdiri dari cemara atas (yang soundboard , juga dikenal sebagai meja, piring atas, atau perut), tulang rusuk maple dan belakang, dua endblocks, sebuah leher , sebuah jembatan , soundpost, empat senar, dan berbagai alat kelengkapan, opsional termasuk chinrest , yang dapat melampirkan langsung di atas, atau ke kiri, yang tailpiece . A distinctive feature of a violin body is its hourglass-like shape and the arching of its top and back. Salah satu ciri khas dari tubuh biola adalah jam pasir seperti bentuk dan melengkung dari atas dan kembali. The hourglass shape comprises two upper bouts, two lower bouts, and two concave C-bouts at the waist , providing clearance for the bow . Bentuk jam pasir terdiri dari dua buti atas, dua pertarungan yang lebih rendah, dan dua cekung C-buti di pinggang, memberikan izin resmi bagi busur .
The voice of a violin depends on its shape, the wood it is made from, the graduation (the thickness profile) of both the top and back, and the varnish that coats its outside surface. Suara biola tergantung pada bentuknya, kayu itu dibuat dari, kelulusan (profil ketebalan) baik dari atas dan belakang, dan pernis yang melapisi permukaan luarnya. The varnish and especially the wood continue to improve with age, making the fixed supply of old violins much sought-after. Vernis dan terutama kayu terus membaik dengan usia, membuat pasokan tetap biola tua banyak dicari.
The very great majority of glued joints in the instrument use animal hide glue for a number of reasons: it is capable of making a thinner joint than most other glues, it is reversible (brittle enough to crack with carefully applied force, and removable with warm water) when disassembly is needed, and since fresh hide glue sticks to old hide glue, more original wood can be preserved when repairing a joint. Mayoritas yang besar sangat sendi terpaku pada hewan menggunakan instrumen menyembunyikan lem untuk sejumlah alasan: ia mampu membuat sambungan tipis dibandingkan lem lainnya, itu adalah reversibel (rapuh cukup untuk memecahkan dengan penerapan kekuatan hati-hati, dan dilepas dengan hangat air) ketika pembongkaran diperlukan, dan karena segar menyembunyikan lem menempel pada tua menyembunyikan lem, kayu lebih asli dapat dipertahankan bila memperbaiki bersama. (More modern glues must be cleaned off entirely for the new joint to be sound, which generally involves scraping off some wood along with the old glue.) Weaker, diluted glue is usually used to fasten the top to the ribs, and the nut to the fingerboard, since common repairs involve removing these parts. (Lem lebih modern harus dibersihkan dari seluruhnya untuk joint baru yang akan suara, yang umumnya melibatkan Scraping off kayu beberapa bersama dengan lem lama.) Melemah, lem encer biasanya digunakan untuk mengikat atas ke tulang rusuk, dan kacang untuk yang fingerboard, karena perbaikan umum melibatkan menghapus bagian ini.
The purfling running around the edge of the spruce top provides some protection against cracks originating at the edge. Para purfling berjalan sekitar tepi bagian atas pohon cemara menyediakan beberapa perlindungan terhadap retakan yang berasal di tepi. It also allows the top to flex more independently of the rib structure. Hal ini juga memungkinkan atas untuk flex lebih independen dari struktur tulang rusuk. Painted-on faux purfling on the top is usually a sign of an inferior instrument. Painted-on faux purfling di atas biasanya merupakan tanda instrumen rendah. The back and ribs are typically made of maple , most often with a matching striped figure , referred to as flame , fiddleback , or tiger stripe . Punggung dan rusuk biasanya terbuat dari maple , paling sering dengan garis-garis pencocokan angka , disebut sebagai api, fiddleback, atau harimau stripe.
The neck is usually maple with a flamed figure compatible with that of the ribs and back. The leher biasanya maple dengan dinyalakan sosok yang kompatibel dengan bahwa dari tulang rusuk dan punggung. It carries the fingerboard , typically made of ebony, but often some other wood stained or painted black. Ebony is the preferred material because of its hardness, beauty, and superior resistance to wear. Ini membawa fingerboard , biasanya terbuat dari kayu hitam, tetapi sering beberapa kayu lainnya diwarnai atau dicat hitam. Ebony merupakan bahan disukai karena kekerasan, keindahan, dan unggul terhadap aus. Fingerboards are dressed to a particular transverse curve, and have a small lengthwise "scoop," or concavity, slightly more pronounced on the lower strings, especially when meant for gut or synthetic strings. Fingerboards berpakaian ke kurva melintang tertentu, dan memiliki memanjang kecil "gayung," atau cekung, sedikit lebih menonjol pada string yang lebih rendah, terutama bila dimaksudkan untuk string usus atau sintetis.
Some old violins (and some made to appear old) have a grafted scroll , evidenced by a glue joint between the pegbox and neck. Beberapa biola tua (dan beberapa dibuat untuk muncul lama) memiliki dicangkokkan gulir , dibuktikan oleh lem bersama antara pegbox dan leher. Many authentic old instruments have had their necks reset to a slightly increased angle, and lengthened by about a centimeter. Banyak instrumen tua otentik memiliki leher mereka reset ke sudut yang sedikit meningkat, dan panjang sekitar satu sentimeter. The neck graft allows the original scroll to be kept with a Baroque violin when bringing its neck into conformance with modern standards. The graft leher memungkinkan asli gulir untuk disimpan dengan Baroque biola ketika membawa leher menjadi sesuai dengan standar modern.
Closeup of a violin tailpiece , with a fleur-de-lis Closeup biola tailpiece , dengan fleur-de-lis
Front and back views of violin bridge Depan dan belakang pemandangan jembatan biola
Sound post seen through f-hole posting Sound dilihat melalui f-lubang
The bridge is a precisely cut piece of maple that forms the lower anchor point of the vibrating length of the strings and transmits the vibration of the strings to the body of the instrument. The jembatan adalah memotong bagian tepat dari maple yang membentuk bawah titik anchor panjang bergetar dari senar dan mentransmisikan getaran senar ke tubuh instrumen. Its top curve holds the strings at the proper height from the fingerboard in an arc, allowing each to be sounded separately by the bow. kurva puncaknya memegang tali pada ketinggian yang tepat dari fingerboard di busur, yang memungkinkan masing-masing harus ditiup terpisah oleh haluan. The sound post , or soul post , fits precisely inside the instrument between the back and top, below the treble foot of the bridge, which it helps support. The post suara , atau posting jiwa, cocok tepatnya di dalam instrumen antara belakang dan atas, di bawah kaki tiga kali lipat dari jembatan, yang membantu dukungan. It also transmits vibrations between the top and the back of the instrument. Hal ini juga mengirimkan getaran antara bagian atas dan bagian belakang instrumen.
The tailpiece anchors the strings to the lower bout of the violin by means of the tailgut, which loops around an ebony button called the tailpin (sometimes confusingly called the endpin , like the cello's spike), which fits into a tapered hole in the bottom block. Para tailpiece jangkar senar ke pertarungan yang lebih rendah biola dengan cara dari tailgut, yang loop di sekitar tombol eboni disebut tailpin (kadang-kadang membingungkan disebut endpin, seperti cello's spike), yang cocok menjadi lubang meruncing di blok bawah . Very often the E string will have a fine tuning lever worked by a small screw turned by the fingers. Sangat sering string E akan memiliki tuas fine tuning bekerja dengan sekrup kecil yang diputar oleh jari. Fine tuners may also be applied to the other strings, especially on a student instrument, and are sometimes built into the tailpiece. Fine tuner juga dapat diterapkan pada string lain, terutama pada instrumen mahasiswa, dan kadang-kadang dibangun ke tailpiece tersebut.
At the scroll end, the strings wind around the tuning pegs in the pegbox. Pada akhir gulir, senar angin sekitar tuning pasak di pegbox tersebut. Strings usually have a colored silk wrapping at both ends, for identification and to provide friction against the pegs. String biasanya memiliki warna sutra pembungkus di kedua ujungnya, untuk identifikasi dan memberikan gesekan terhadap pasak. The tapered pegs allow friction to be increased or decreased by the player applying appropriate pressure along the axis of the peg while turning it. The tapered pasak memungkinkan gesekan yang akan ditambah atau dikurangi oleh pemain menerapkan tekanan yang sesuai sepanjang sumbu patok sambil memutarnya.
Violin and bow. Biola dan busur.

[ edit ] Strings [ sunting ] String

Strings were first made of sheep gut (commonly known as catgut ), or simply gut, which was stretched, dried, and twisted. String pertama kali dibuat dari usus domba (umumnya dikenal sebagai Catgut ), atau hanya usus, yang membentang, kering, dan dipelintir. Modern strings may be gut, solid steel , stranded steel, or various synthetic materials, wound with various metals, and sometimes plated with silver . string mungkin Modern usus, padat baja , baja terdampar, atau berbagai bahan sintetis, luka dengan berbagai logam, dan kadang-kadang dilapisi dengan perak . Most E strings are unwound, either plain or gold-plated steel. string E Sebagian besar dibatalkan, baik baja polos atau berlapis emas.
Strings have a limited lifetime. String memiliki seumur hidup terbatas. Apart from obvious things, such as the winding of a string coming undone from wear, players generally change a string when it no longer plays true, losing the desired tone. Selain dari hal-hal yang jelas, seperti gulungan dari string yang datang dibatalkan dari keausan, pemain umumnya mengubah string ketika itu tidak lagi memainkan benar, kehilangan nada yang diinginkan. String longevity depends on string quality and playing intensity. String umur panjang string tergantung pada kualitas dan intensitas bermain.

[ edit ] Pitch range [ sunting ] kisaran Pitch

The compass of the violin is from G3 (G below middle C ) to C8 (the highest note of the modern piano .) The top notes, however, are often produced by natural or artificial harmonics . Kompas biola adalah dari G3 (G dibawah C tengah ) untuk C8 (catatan tertinggi modern piano atau buatan. The) atas catatan, bagaimanapun, sering dihasilkan oleh alam harmonisa . Thus the E two octaves above the open E-string may be considered a practical limit for orchestral violin parts. [ 14 ] Jadi E dua oktaf di atas string-E terbuka dapat dianggap sebagai batas praktis untuk bagian biola orkestra. [14]

[ edit ] Acoustics [ sunting ] Akustik

3D spectrum diagram of the overtones of a violin G string (foreground). 3D spektrum diagram nada G string biola (foreground). Note that the pitch we hear is the peak around 200 Hz. Perhatikan bahwa pitch kita dengar adalah puncak sekitar 200 Hz.
The arched shape, the thickness of the wood, and its physical qualities govern the sound of a violin. Bentuk melengkung, ketebalan kayu, dan kualitas fisik mengatur suara biola. Patterns of the node made by sand or glitter sprinkled on the plates with the plate vibrated at certain frequencies, called Chladni patterns , are occasionally used by luthiers to verify their work before assembling the instrument. [ 15 ] Pola dari node yang dibuat oleh pasir atau glitter ditaburkan pada pelat dengan pelat bergetar pada frekuensi tertentu, yang disebut Chladni pola, kadang-kadang digunakan oleh luthiers untuk memverifikasi pekerjaan mereka sebelum memasang instrumen. [15]

[ edit ] Sizes [ sunting ] Ukuran

Fractional (1/16) and full size (4/4) violins Fractional (1 / 16) dan ukuran penuh (4 / 4) biola
Children typically use smaller string instruments than adults. Anak-anak biasanya menggunakan instrumen string lebih kecil daripada orang dewasa. Violins are made in so-called fractional sizes for young students: Apart from full-size (4/4) violins, 3/4, 1/2, 1/4, 1/8, 1/10, 1/16, and even 1/32-sized instruments exist. Biola dibuat dalam ukuran fraksional disebut-jadi untuk siswa muda: Terlepas dari ukuran penuh (4 / 4) biola, 3 / 4, 1 / 2, 1 / 4, 1 / 8, 1 / 10, 1 / 16, dan bahkan instrumen 1/32-sized ada. Extremely small sizes were developed, along with the Suzuki program , for violin students as young as 3. Sangat ukuran kecil dikembangkan, bersama dengan program Suzuki , untuk siswa biola semuda 3. Finely made fractional sized violins, especially smaller than 1/2 size, are extremely rare or non-existent. Membuat biola berukuran halus pecahan, terutama lebih kecil dari 1 / 2 ukuran, sangat langka atau tidak ada. Such small instruments are typically intended for beginners needing a rugged violin, and whose rudimentary technique does not justify the expense of a more carefully made one. instrumen kecil tersebut biasanya ditujukan untuk pemula yang membutuhkan sebuah biola kasar, dan yang belum sempurna teknik tidak membenarkan biaya yang lebih hati-hati membuat satu.
These fractional sizes have nothing to do with the actual dimensions of an instrument; in other words, a 3/4-sized instrument is not three-quarters the length of a full size instrument. Ini ukuran fraksional tidak ada hubungannya dengan dimensi sebenarnya dari alat; dengan kata lain, instrumen 3/4-sized tidak tiga perempat panjang instrumen ukuran penuh. The body length (not including the neck) of a full-size, or 4/4, violin is about 14 inches (35 cm), smaller in some 17th century models. Panjang badan (tidak termasuk leher) dari ukuran-penuh, atau 4 / 4, biola sekitar 14 inci (35 cm), lebih kecil dalam beberapa model abad ke-17. A 3/4 violin is about 13 inches (33 cm), and a 1/2 size is approximately 12 inches (30 cm). Sebuah biola 3 / 4 adalah sekitar 13 inci (33 cm), dan ukuran 1 / 2 adalah sekitar 12 inci (30 cm). With the violin's closest family member, the viola, size is specified as body length in inches or centimeters rather than fractional sizes. Dengan anggota keluarga terdekat biola, viola, ukuran panjang ditetapkan sebagai tubuh dalam inci atau sentimeter daripada ukuran pecahan. A full-size viola averages 16 inches (40 cm). Sebuah ukuran-penuh viola rata-rata 16 inci (40 cm).
Occasionally, an adult with a small frame may use a so-called 7/8 size violin instead of a full-size instrument. Kadang-kadang, seorang dewasa dengan bingkai yang kecil dapat menggunakan apa yang disebut 7 / 8 ukuran biola bukan instrumen ukuran penuh. Sometimes called a lady's violin , these instruments are slightly shorter than a full size violin, but tend to be high-quality instruments capable of producing a sound that is comparable to that of fine full size violins. Kadang-kadang disebut wanita biola, instrumen ini sedikit lebih pendek dari biola ukuran penuh, tetapi cenderung berkualitas tinggi instrumen mampu menghasilkan suara yang sebanding dengan denda biola ukuran penuh.

[ edit ] Tuning [ sunting ] Tuning

Scroll and pegbox, correctly strung Geser dan pegbox, benar tegang
The pitches of open strings on a violin The pitches string terbuka di biola
Violins are tuned by turning the pegs in the pegbox under the scroll, or by adjusting the fine tuner screws at the tailpiece . Biola yang disetel dengan memutar pasak di pegbox di bawah gulir, atau dengan mengatur sekrup tuner lezat di tailpiece . All violins have pegs; fine tuners (also called fine adjusters ) are optional. Semua biola memiliki pasak; tuner halus (juga disebut adjuster halus) adalah opsional. Most fine tuners consist of a metal screw that moves a lever attached to the string end. tuner halus Kebanyakan terdiri dari sekrup logam yang menggerakkan tuas yang melekat pada akhir string. They permit very small pitch adjustments much more easily than the pegs. Mereka mengizinkan penyesuaian lapangan sangat kecil jauh lebih mudah daripada pasak. By turning one clockwise, the pitch becomes sharper and turning one counterclockwise, the pitch becomes flatter. Dengan memutar satu searah jarum jam, lapangan menjadi lebih tajam dan berbalik satu berlawanan, lapangan menjadi datar.
Fine tuners on all four of the strings are a practical necessity for playing steel-core strings, and some players use them with synthetic strings as well. Fine tuner pada semua empat senar adalah kebutuhan praktis untuk bermain senar baja-core, dan beberapa pemain menggunakannya dengan string sintetik juga. Since modern E strings are steel, a fine tuner is typically fitted for that string. Sejak string E modern adalah baja, tuner baik biasanya cocok untuk string tersebut. Fine tuners are not used with gut strings, which are more elastic than steel or synthetic-core strings and do not respond adequately to the very small movements of fine tuners. Fine tuner tidak digunakan dengan senar usus, yang lebih elastis dari atau sintetis-core senar baja dan tidak merespon secara memadai terhadap gerakan kecil sangat tuner halus.
To tune a violin, the A string is first tuned to a standard pitch (usually 440 Hz ), using either a tuning device or another instrument. Untuk menyetel biola, string A adalah pertama sesuai untuk standar pitch (biasanya 440 Hz ), baik menggunakan perangkat tuning atau instrumen lain. (When accompanying a fixed-pitch instrument such as a piano or accordion, the violin tunes to it.) The other strings are then tuned against each other in intervals of perfect fifths by bowing them in pairs. (Ketika mendampingi-pitch instrumen tetap seperti piano atau akordeon, biola lagu-lagu untuk itu.) Tali lainnya yang kemudian disetel terhadap satu sama lain dalam interval per lima sempurna dengan membungkuk secara berpasangan. A minutely higher tuning is sometimes employed for solo playing to give the instrument a brighter sound; conversely, Baroque music is sometimes played using lower tunings to make the violin's sound more gentle. Sebuah tuning teliti lebih tinggi kadang-kadang digunakan untuk bermain solo instrumen untuk memberikan suara cerah, sebaliknya, musik Barok kadang-kadang dimainkan menggunakan laras lebih rendah untuk membuat suara biola lebih lembut. After tuning, the instrument's bridge may be examined to ensure that it is standing straight and centered between the inner nicks of the f-holes ; a crooked bridge may significantly affect the sound of an otherwise well-made violin. Setelah tuning, instrumen mungkin jembatan diperiksa untuk memastikan bahwa ia sedang berdiri lurus dan terpusat antara nick bagian dalam lubang f- ; sebuah jembatan bengkok secara signifikan dapat mempengaruhi suara sumur buatan biola sebaliknya.
The tuning GDAE is used for most violin music. The GDAE tuning digunakan untuk musik biola paling. Other tunings are occasionally employed; the G string, for example, can be tuned up to A. The use of nonstandard tunings in classical music is known as scordatura ; in some folk styles, it is called cross-tuning . laras lainnya adalah kadang-kadang dipekerjakan; string G, misalnya, bisa disesuaikan untuk A. Penggunaan laras standar dalam musik klasik yang dikenal sebagai scordatura , dalam beberapa gaya rakyat, hal itu disebut cross-tuning. One famous example of scordatura in classical music is Saint-Saëns ' Danse Macabre , where the solo violin's E string is tuned down to E flat to impart an eerie dissonance to the composition. Salah satu contoh yang terkenal scordatura dalam musik klasik Saint-Saens ' Danse Macabre , di mana biola E string solo disetel ke E flat untuk memberikan suatu disonansi menakutkan untuk komposisi. Another example is in the third movement of Contrasts , by Béla Bartók , where the E string is tuned down to E flat and the G tuned to a G sharp, or the set of pieces called the Mystery Sonatas by Biber. Contoh lain adalah dalam gerakan ketiga Kontras, oleh Béla Bartók , di mana senar E disetel ke E datar dan G disetel ke G tajam, atau sekumpulan potongan disebut oleh Biber sonata Misteri.
In Indian classical music and Indian light music, the violin is likely to be tuned to D -A -D -A in the South Indian style. Dalam musik klasik India dan musik ringan India, biola mungkin akan disetel ke D-♯ ♯ A-D-A ♯ ♯ dalam gaya India Selatan. As there is no concept of absolute pitch in Indian classical music, any convenient tuning maintaining these relative pitch intervals between the strings can be used. Karena tidak ada konsep pitch mutlak dalam musik klasik India, setiap tuning nyaman mempertahankan pitch interval ini relatif antara string dapat digunakan. Another prevalent tuning with these intervals is FB -FB , which corresponds to Sa-Pa-Sa-Pa in the Indian carnatic classical music style. Tuning lain lazim dengan interval tersebut adalah FB-FB ♭ ♭, yang sesuai dengan Sa-Sa-Pa-Pa di India Carnatic gaya musik klasik. In the North Indian Hindustani style, the tuning is usually Pa-Sa-Pa-Sa instead of Sa-Pa-Sa-Pa. Di India Utara Hindustani gaya, tuning biasanya Pa-Sa-Sa Pa-bukan-Sa-Sa Pa-Pa. This could correspond to B -FB -F, for instance. Hal ini bisa sesuai dengan FB B ♭--F ♭, misalnya.
While most violins have four strings, there are violins with as many as seven strings. Sementara biola yang paling memiliki empat senar, ada biola dengan sebanyak tujuh senar. The extra strings on such violins typically are lower in pitch than the G-string; these strings are usually tuned to C, F, and B flat. String tambahan pada biola tersebut biasanya lebih rendah di pitch daripada G-string, string ini biasanya disetel ke C, F, dan B flat. If the instrument's playing length, or string length from nut to bridge, is equal to that of an ordinary full-scale violin; ie, a bit less than 13 inches (330 mm), then it may be properly termed a violin. Jika panjang memainkan instrumen, atau panjang string dari kacang ke jembatan, adalah sama dengan sebuah biola skala penuh biasa, yakni, sedikit kurang dari 13 inci (330 mm), maka mungkin benar disebut biola. Some such instruments are somewhat longer and should be regarded as violas. Beberapa instrumen tersebut agak lama dan harus dianggap sebagai violas. Violins with five strings or more are often used in jazz or folk music. Biola dengan lima senar atau lebih sering digunakan dalam musik jazz atau rakyat.

[ edit ] Bows [ sunting ] Busur

Bow frogs, top to bottom: violin, viola, cello Bow katak, atas ke bawah: biola, viola, cello
A violin is usually played using a bow consisting of a stick with a ribbon of horsehair strung between the tip and frog (or nut, or heel) at opposite ends. Sebuah biola biasanya dimainkan menggunakan busur yang terdiri dari tongkat dengan pita dari bulu kuda halus antara ujung dan katak (atau kacang, atau tumit) pada ujung yang berbeda. A typical violin bow may be 75 cm (29 inches) overall, and weigh about 60 g (2.1 oz). Sebuah busur biola khas mungkin 75 cm (29 inci) secara keseluruhan, dan berat sekitar 60 g (2.1 oz). Viola bows may be about 5 mm (0.20 in) shorter and 10 g (0.35 oz) heavier. busur Viola mungkin sekitar 5 mm (0,20 di) lebih pendek dan 10 g (0,35 oz) lebih berat.
At the frog end, a screw adjuster tightens or loosens the hair. Pada akhir katak, sebuah adjuster mengencangkan sekrup atau mengendur rambut. Just forward of the frog, a leather thumb cushion and winding protect the stick and provide a strong grip for the player's hand. Hanya maju dari katak, sebuah kulit bantal jempol dan berliku melindungi tongkat dan memberikan pegangan yang kuat untuk pemain tangan. The winding may be wire (often silver or plated silver), silk, or whalebone (now imitated by alternating strips of tan and black plastic.) Some student bows (particularly the ones made of solid fiberglass) substitute a plastic sleeve for grip and winding. Berkelok-kelok mungkin kawat (sering perak atau berlapis perak), sutra, atau whalebone (sekarang ditiru oleh bolak potongan cokelat dan plastik hitam.) Busur Beberapa siswa (terutama yang terbuat dari fiberglass padat) pengganti lengan plastik untuk pegangan dan berliku .
The hair of the bow traditionally comes from the tail of a grey male horse (which has predominantly white hair), though some cheaper bows use synthetic fiber. Rambut haluan tradisional berasal dari ekor abu-abu kuda laki-laki (yang memiliki rambut putih yang dominan), meskipun beberapa busur yang lebih murah menggunakan serat sintetis. Occasional rubbing with rosin makes the hair grip the strings intermittently, causing them to vibrate. Sesekali menggosok dengan damar membuat pegangan rambut string sebentar-sebentar, menyebabkan mereka bergetar. The stick is traditionally made of brazilwood , although a stick made from a more select quality (and more expensive) brazilwood is called pernambuco . tongkat itu secara tradisional terbuat dari brazilwood , meskipun tongkat terbuat dari pilih kualitas yang lebih (dan lebih mahal) brazilwood disebut Pernambuco . Both types come from the same tree species. Kedua jenis berasal dari jenis pohon yang sama. Some student bows are made of fiberglass or various inexpensive woods. Beberapa siswa busur terbuat dari fiberglass atau kayu berbagai murah. Some recent bow design innovations use carbon fiber for the stick, at all levels of craftsmanship. Beberapa desain busur inovasi terbaru menggunakan serat karbon untuk tongkat, pada semua tingkat keahlian.

[ edit ] Playing [ sunting ] Bermain

The standard way of holding the violin is with the left side of the jaw resting on the chinrest of the violin, and supported by the left shoulder, often assisted by a shoulder rest or a sponge and an elastic band for younger players who struggle with shoulder rests. Standar cara memegang biola adalah dengan sisi kiri rahang beristirahat di chinrest dari biola, dan didukung oleh bahu kiri, sering dibantu oleh istirahat bahu atau spons dan karet gelang untuk pemain muda yang berjuang dengan bahu bersandar. This practice varies in some cultures; for instance, Indian ( Carnatic and Hindustani ) violinists play seated on the floor and rest the scroll of the instrument on the side of their foot. Praktek ini bervariasi dalam beberapa budaya, misalnya, India ( Carnatic dan Hindustan ) pemain biola bermain duduk di lantai dan sisanya gulungan instrumen di sisi kaki mereka. The strings may be sounded by drawing the hair of the bow across them (arco) or by plucking them ( pizzicato ) . Mungkin senar terdengar dengan menggambar rambut busur di antara mereka (Arco) atau dengan mencabut mereka ( Pizzicato ). The left hand regulates the sounding length of the string by stopping it against the fingerboard with the fingertips, producing different pitches. Tangan kiri mengatur panjang terdengar dari string dengan menghentikan itu terhadap fingerboard dengan ujung jari, memproduksi titinada yang berbeda.
First Position Fingerings Posisi Pertama Fingerings

[ edit ] Left hand and pitch production [ sunting ] tangan Waktu dan produksi pitch

As the violin has no frets to stop the strings, the player must know exactly where to place the fingers on the strings to play with good intonation . Seperti biola tidak memiliki frets untuk menghentikan string, pemain harus tahu persis di mana menempatkan jari pada string untuk bermain dengan baik intonasi . Through practice and ear training, the violinist's left hand finds the notes intuitively by muscle memory . Melalui pelatihan praktek dan telinga, tangan kiri pemain biola menemukan catatan intuitif oleh memori otot . Beginners sometimes rely on tapes placed on the fingerboard for proper left hand finger placement, but usually abandon the tapes quickly as they advance. Pemula kadang-kadang bergantung pada kaset ditempatkan pada fingerboard untuk penempatan jari tangan kiri yang tepat, tetapi biasanya meninggalkan kaset cepat mereka maju. Another commonly used marking technique uses dots of white-out on the fingerboard, which wear off in a few weeks of regular practice. Lain menggunakan teknik penandaan biasanya menggunakan titik-titik putih-out pada fingerboard, yang hilang dalam beberapa minggu latihan rutin. This practice, unfortunately, is used sometimes in lieu of adequate ear-training, guiding the placement of fingers by eye and not by ear. Praktek ini, sayangnya, kadang-kadang digunakan sebagai pengganti yang memadai-pelatihan telinga, membimbing penempatan jari oleh mata dan bukan oleh telinga. Especially in the early stages of learning to play, the so-called ringing tones are useful. Terutama pada tahap awal belajar untuk bermain, nada dering disebut berguna. There are nine such notes in first position, where a stopped note sounds a unison or octave with another (open) string, causing it to resonate sympathetically . Ada sembilan catatan tersebut dalam posisi pertama, di mana catatan berhenti terdengar berbarengan atau oktaf dengan yang lain terbuka) string (, menyebabkan ia beresonansi simpatik . Thus, "when unaccompanied, [a violinist] does not play consistently in either the tempered or the natural [just] scale, but tends on the whole to conform with the Pythagorean scale." [ 16 ] Jadi, "ketika tidak didampingi, [seorang pemain biola] tidak bermain secara konsisten baik dalam marah atau alam [hanya] skala, tetapi cenderung secara keseluruhan untuk menyesuaikan dengan skala Pythagoras." [16]
The fingers are conventionally numbered 1 (index) through 4 (little finger). Jari-jari secara konvensional nomor 1 (indeks) melalui 4 (jari kelingking). Especially in instructional editions of violin music, numbers over the notes may indicate which finger to use, with 0 indicating an open string. Terutama dalam edisi pembelajaran musik biola, angka di atas catatan yang mungkin menunjukkan jari digunakan, dengan 0 menandakan satu string terbuka. The chart to the right shows the arrangement of notes reachable in first position. Grafik ke kanan menunjukkan pengaturan catatan dicapai di posisi pertama. Not shown on this chart is the way the spacing between note positions becomes closer as the fingers move up (in pitch) from the nut. Tidak ditampilkan pada grafik ini adalah cara jarak antara posisi catatan menjadi lebih dekat sebagai jari bergerak naik (dalam pitch) dari mur. The bars at the sides of the chart represent the usual possibilities for beginners' tape placements, at 1 st , high 2 nd , 3 rd , and 4 th fingers. Bar di sisi grafik merupakan kemungkinan biasa untuk pita penempatan 'pemula, di 1 st, tinggi 2 nd, 3 rd, dan 4 jari th.

[ edit ] Positions [ sunting ] Posisi

The placement of the left hand on the fingerboard is characterized by "positions". Penempatan tangan kiri pada fingerboard dicirikan oleh "posisi". First position, where most beginners start (although some methods start in third position), is the most commonly used position in string music. posisi Pertama, dimana pemula yang paling awal (walaupun beberapa metode mulai di posisi ketiga), adalah posisi yang paling umum digunakan dalam musik string. The lowest note available in this position in standard tuning is an open G; the highest note in first position is played with the fourth finger on the E-string, sounding a B, or reaching up a half step (also known as the "extended fourth finger") to the C two octaves above middle C . Catatan terendah yang tersedia di posisi ini pada tuning standar adalah G terbuka; catatan tertinggi di posisi pertama dimainkan dengan jari keempat pada string-E, terdengar B, atau mencapai sebuah langkah setengah (juga dikenal sebagai "diperpanjang keempat jari ") ke C dua oktaf di atas C tengah .
Moving the hand up the neck, so the first finger takes the place of the second finger, brings the player into second position . Pindah tangan ke atas leher, sehingga jari pertama mengambil tempat jari kedua, membawa pemain ke posisi kedua. Letting the first finger take the first-position place of the third finger brings the player to third position , and so on. Membiarkan jari pertama mengambil posisi tempat pertama jari ketiga membawa pemain untuk posisi ketiga, dan seterusnya. The upper limit of the violin's range is largely determined by the skill of the player, who may easily play more than two octaves on a single string, and four octaves on the instrument as a whole, although when a violinist has progressed to the point of being able to use the entire range of the instrument, references to particular positions become less common. Batas atas rentang biola sangat ditentukan oleh keterampilan dari pemain, yang mudah mungkin memainkan lebih dari dua oktaf pada tali tunggal, dan empat oktaf atas instrumen secara keseluruhan, meskipun saat pemain biola telah berkembang ke titik mampu menggunakan seluruh rentang instrumen, referensi untuk posisi tertentu menjadi kurang umum. Position names are mostly used for the lower positions and in method books; for this reason, it is uncommon to hear references to anything higher than seventh position. Nama Posisi sebagian besar digunakan untuk posisi yang lebih rendah dan dalam buku-buku metode, karena alasan ini, hal ini jarang terjadi mendengar referensi untuk yang lebih tinggi dari posisi ketujuh. The lowest position on a violin is half-position, where the first finger is a half-step away from the nut. Posisi terendah pada biola adalah setengah-posisi, dimana jari pertama adalah setengah langkah dari kacang. This position is less frequently used. Posisi ini lebih sering digunakan. The highest position, practically speaking, is 15 th position. Posisi tertinggi, praktis berbicara, adalah posisi 15 th.
Moving between positions is called shifting . Bergerak di antara posisi ini disebut pergeseran. The player moves from position to position by typically using a guide finger. Pemain bergerak dari posisi ke posisi dengan biasanya menggunakan jari panduan. For example, when a player shifts from first to fourth position, they will use the last finger they used in first position as the guide finger. Sebagai contoh, ketika seorang pemain bergeser dari pertama ke posisi keempat, mereka akan menggunakan jari terakhir mereka digunakan dalam posisi pertama sebagai panduan jari. Then, the player moves their entire hand to fourth position, but with the last finger used in first position guiding the hand. Kemudian, pemain bergerak seluruh tangan mereka ke posisi keempat, namun dengan jari terakhir digunakan dalam posisi pertama membimbing tangan. The guide finger should not press on the string during the shift; it should only glide down the string. Jari panduan tidak harus menekan pada string pada shift, hanya harus meluncur ke string. This guide finger moves to its respective spot in fourth position, but does not press down on the string. Ini memindahkan jari panduan untuk tempat masing-masing di posisi keempat, tetapi tidak tekan ke bawah string. Then, the finger that plays the note after the shift should be pressed onto the string and the bow is moved to sound the note. Kemudian, jari yang memainkan catatan setelah menggeser harus ditekan ke string dan busur tersebut akan dipindahkan ke suara catatan.
The same note may sound different, depending on which string is used to play it. Catatan yang sama mungkin terdengar berbeda, tergantung pada string digunakan untuk memainkannya. Sometimes a composer or arranger specifies the string to use for a particular tone quality . Kadang-kadang seorang komposer atau arranger menentukan string yang akan digunakan untuk tertentu kualitas nada . This is indicated in the music by the marking, for example, sul G , meaning to play on the G string. Hal ini ditunjukkan dalam musik oleh tanda, misalnya, sul G, yang berarti untuk bermain di string G. For example, playing very high up on the lower strings gives a distinctive quality to the sound. Misalnya, bermain sangat tinggi pada string yang lebih rendah memberikan kualitas khusus untuk suara. Otherwise, moving into different positions is usually done for ease of playing. Jika tidak, pindah ke posisi yang berbeda biasanya dilakukan untuk kemudahan bermain.

[ edit ] Open strings [ sunting ] string Terbuka

Bowing or plucking an open string (that is, a string played without any finger stopping it) gives a different sound from a stopped string, since the string vibrates more freely at the nut than under a finger. Membungkuk atau mencabut sebuah string terbuka (yaitu, string memainkan jari tanpa henti itu) memberikan suara yang berbeda dari suatu string berhenti, karena string bergetar lebih leluasa pada kacang dari bawah jari. Other than the low G (which can be played in no other way), open strings are generally avoided in some styles of classical playing. Selain G rendah (yang dapat dimainkan dengan cara lain), string terbuka umumnya dihindari dalam beberapa gaya klasik bermain. This is because they have a somewhat harsher sound (especially open E) and it is not possible to directly use vibrato on an open string. Hal ini karena mereka memiliki suara agak keras (terutama E terbuka) dan tidak mungkin untuk langsung menggunakan vibrato pada string terbuka. However, this can be partially compensated by applying vibrato on a note that is an octave higher than the open string. Namun, ini sebagian dapat dikompensasi dengan menerapkan vibrato pada catatan yang satu oktaf lebih tinggi dibandingkan dengan string terbuka.
In some cases playing an open string is called for by the composer (and explicitly marked in the music) for special effect, decided upon by the musician for artistic reasons (common in earlier works such as Bach), or played in a fast passage, where they usually cannot be distinguished. Dalam beberapa kasus memainkan string terbuka disebut oleh komposer (dan secara eksplisit ditandai dalam musik) untuk efek khusus, diputuskan oleh musisi untuk alasan artistik (umum dalam karya-karya sebelumnya seperti Bach), atau dimainkan dalam sebuah bagian yang cepat, di mana mereka biasanya tidak dapat dibedakan.
Playing an open string simultaneously with a stopped note on an adjacent string produces a bagpipe -like drone, often used by composers in imitation of folk music . Bermain string terbuka secara bersamaan dengan catatan berhenti pada string berdekatan menghasilkan bagpipe seperti drone-, sering digunakan oleh komponis tiruan dari musik rakyat . Sometimes the two notes are identical (for instance, playing a fingered A on the D string against the open A string), giving a ringing sort of "fiddling" sound. Kadang-kadang dua catatan yang identik (misalnya, memainkan meraba A pada string D melawan terbuka string A), memberikan semacam dering suara "mengutak-atik". Playing an open string simultaneously with an identical stopped note can also be called for when more volume is required, especially in orchestral playing. Bermain string terbuka secara bersamaan dengan catatan berhenti identik juga dapat disebut untuk saat volume lebih diperlukan, terutama dalam bermain orkestra.

[ edit ] Double stops and drones [ sunting ] berhenti Berganda dan drone

Double stopping is when two separate strings are stopped by the fingers, and bowed simultaneously, producing a sixth, third, fifth, etc. harmony. Double berhenti adalah ketika dua string terpisah dihentikan oleh jari, dan membungkuk secara bersamaan, menghasilkan, keenam ketiga, kelima, harmoni dll. Sometimes moving to a higher position is necessary for the left hand to be able to reach both notes at once. Kadang-kadang pindah ke posisi yang lebih tinggi diperlukan untuk tangan kiri untuk dapat mencapai kedua catatan sekaligus. Sounding an open string alongside a fingered note is another way to get a partial chord. Terdengar sebuah string terbuka di samping catatan meraba adalah cara lain untuk mendapatkan chord parsial. While sometimes also called a double stop, it is more properly called a drone, as the drone note may be sustained for a passage of different notes played on the adjacent string. Meskipun kadang-kadang juga disebut berhenti ganda, itu lebih tepat disebut drone, sebagai catatan mungkin dengung dipertahankan untuk satu bagian dari catatan yang berbeda diputar pada tali yang berdekatan. Three or four notes can also be played at one time (triple and quadruple stops, respectively), and, according to the style of music, the notes might all be played simultaneously or might be played as two successive double stops, favoring the higher notes. Tiga atau empat catatan juga dapat diputar pada satu waktu (berhenti triple dan quadruple, masing-masing), dan, sesuai dengan gaya musik, catatan semua bisa dimainkan secara bersamaan atau mungkin dimainkan sebagai dua berhenti ganda berturut-turut, mendukung catatan yang lebih tinggi . Playing the notes simultaneously is done by applying more pressure to the bow. Bermain catatan secara bersamaan dilakukan dengan menerapkan tekanan yang lebih ke haluan. But, be careful not to cause tension in the left hand and bow arm. Tapi, hati-hati tidak menimbulkan ketegangan di tangan kiri dan lengan busur. A double stop can also be achieved by using a fast bow speed and/or bowing closer to the fingerboard. Sebuah berhenti ganda juga dapat dicapai dengan menggunakan kecepatan busur cepat dan / atau membungkuk lebih dekat ke fingerboard.

[ edit ] Vibrato [ sunting ] Vibrato

Vibrato is a technique of the left hand and arm in which the pitch of a note varies in a pulsating rhythm. Vibrato adalah teknik dari tangan kiri dan lengan di mana pitch catatan bervariasi dalam irama yang berdenyut. While various parts of the hand or arm may be involved in the motion, the end result is a movement of the fingertip bringing about a slight change in vibrating string length. Sementara berbagai bagian tangan atau lengan mungkin terlibat dalam gerakan, hasil akhirnya adalah gerakan ujung jari membawa tentang perubahan sedikit bergetar panjang string. Violinists oscillate backwards, or lower in pitch from the actual note when using vibrato, since perception favors the highest pitch in a varying sound. [ 17 ] Vibrato does little, if anything, to disguise an out-of-tune note; in other words, misapplied vibrato is a poor substitute for good intonation. Pemain biola berosilasi mundur, atau lebih rendah di pitch dari catatan yang sebenarnya ketika menggunakan vibrato, karena persepsi nikmat lapangan tertinggi dalam suara bervariasi. [17] Vibrato tidak sedikit, jika ada, untuk menyamarkan out-of tune not, dengan kata lain , vibrato disalahgunakan merupakan pengganti yang buruk untuk intonasi yang baik. Scales and other exercises meant to work on intonation are typically played without vibrato to make the work easier and more effective. Timbangan dan latihan lainnya dimaksudkan untuk bekerja pada intonasi biasanya dimainkan tanpa vibrato untuk membuat pekerjaan lebih mudah dan lebih efektif. Music students are often taught that unless otherwise marked in music, vibrato is assumed or even mandatory. siswa Musik sering diajarkan bahwa kecuali dinyatakan ditandai dalam musik, vibrato diasumsikan atau bahkan wajib. This can be an obstacle to a classically trained violinist wishing to play in a style that uses little or no vibrato at all, such as baroque music played in period style and many traditional fiddling styles. Hal ini bisa menjadi hambatan bagi seorang pemain biola klasik terlatih yang ingin bermain dalam gaya yang menggunakan vibrato sedikit atau tidak sama sekali, seperti musik barok dimainkan dalam gaya periode dan banyak gaya bermain-main tradisional.
Vibrato can be produced by a proper combination of finger, wrist and arm motions. Vibrato dapat diproduksi dengan kombinasi yang tepat dari jari, pergelangan tangan dan gerakan lengan. One method, called hand vibrato , involves rocking the hand back at the wrist to achieve oscillation, while another method, arm vibrato , modulates the pitch by rocking at the elbow. A combination of these techniques allows a player to produce a large variety of tonal effects.
The "when" and "what for" of violin vibrato are artistic matters of style and taste. For example if you overdo the variation of the note's tone it may become very distracting and overwhelm the piece. In acoustic terms, the interest that vibrato adds to the sound has to do with the way that the overtone mix [ 18 ] (or tone color, or timbre) and the directional pattern of sound projection change with changes in pitch. By "pointing" the sound at different parts of the room [ 19 ] in a rhythmic way, vibrato adds a "shimmer" or "liveliness" to the sound of a well-made violin. Vibrato is, in a large part, left to the discretion of the violinist. Different types of vibrato will bring different moods to the piece, and the varying degrees and styles of vibrato are often characteristics that stand out in well-known violinists.

[ edit ] Vibrato trill

Vibrato can also be used for a fast trill. Vibrato juga dapat digunakan untuk getar cepat. A trill initiated from just hammering the finger up and down on the fingerboard will create a harsher quality than with a vibrato trill. For example, if trilling on the first finger, the second finger is placed very slightly off the string and vibrato is implemented. The second finger will lightly touch the string above the first finger causing the pitch to change. This has a softer quality and many think it is nicer-sounding than a hammered trill. Note - this trill technique only works well for semi-tonal trills, it is far more difficult to vibrato trill for an interval of a tone or more.

[ edit ] Harmonics

Lightly touching the string with a fingertip at a harmonic node creates harmonics . Instead of the normal tone, a higher pitched note sounds. Each node is at an integer division of the string, for example half-way or one-third along the length of the string. A responsive instrument will sound numerous possible harmonic nodes along the length of the string. Harmonics are marked in music either with a little circle above the note that determines the pitch of the harmonic, or by diamond-shaped note heads. There are two types of harmonics: natural harmonics and artificial harmonics (also known as false harmonics ).
Natural harmonics are played on an open string. The pitch of the open string is called the fundamental frequency. Harmonics are also called overtones . They occur at whole-number multiples of the fundamental, which is called the first harmonic. The second harmonic is the first overtone , the third harmonic is the second overtone, and so on. The second harmonic is in the middle of the string and sounds an octave higher than the string's pitch. The third harmonic breaks the string into thirds and sounds an octave and a fifth above the fundamental, and the fourth harmonic breaks the string into quarters sounding two octaves above the first. The sound of the second harmonic is the clearest of them all, because it is a common node with all the succeeding even-numbered harmonics (4th, 6th, etc.). The third and succeeding odd-numbered harmonics are harder to play because they break the string into an odd number of vibrating parts and do not share as many nodes with other harmonics.
Artificial harmonics are more difficult to produce than natural harmonics, as they involve both stopping the string and playing a harmonic on the stopped note. Using the octave frame (the normal distance between the first and fourth fingers in any given position) with the fourth finger just touching the string a fourth higher than the stopped note produces the fourth harmonic, two octaves above the stopped note. Finger placement and pressure, as well as bow speed, pressure, and sounding point are all essential in getting the desired harmonic to sound. And to add to the challenge, in passages with different notes played as false harmonics, the distance between stopping finger and harmonic finger must constantly change, since the spacing between notes changes along the length of the string.
The harmonic finger can also touch at a major third above the pressed note (the fifth harmonic), or a fifth higher (a third harmonic). These harmonics are less commonly used; in the case of the major third, both the stopped note and touched note must be played slightly sharp otherwise the harmonic does not speak as readily. In the case of the fifth, the stretch is greater than is comfortable for many violinists. In the general repertoire fractions smaller than a sixth are not used. However, divisions up to an eighth are sometimes used and, given a good instrument and a skilled player, divisions as small as a twelfth are possible.
There are a few books dedicated solely to the study of violin harmonics. Two comprehensive works are Henryk Heller's seven-volume Theory of Harmonics , published by Simrock in 1928, and Michelangelo Abbado's five-volume Tecnica dei suoni armonici published by Ricordi in 1934.
Elaborate passages in artificial harmonics can be found in virtuoso violin literature, especially of the 19th and early 20th centuries. Two notable examples of this are an entire section of Vittorio Monti 's Csárdás and a passage towards the middle of the third movement of Pyotr Ilyich Tchaikovsky 's Violin Concerto .

[ edit ] Right hand and tone colour

The right arm, hand, and bow are responsible for tone quality, rhythm , dynamics , articulation , and most (but not all) changes in timbre .

[ edit ] Bowing techniques

The most essential part of bowing technique is the bow grip. It is usually with the thumb bent in the small area between the frog and the winding of the bow. The other fingers are spread somewhat evenly across the top part of the bow.
The violin produces louder notes with greater bow speed or more weight on the string. The two methods are not equivalent, because they produce different timbres; pressing down on the string tends to produce a harsher, more intense sound. One can also achieve a louder sound by placing the bow closer to the bridge.
The sounding point where the bow intersects the string also influences timbre. Playing close to the bridge ( sul ponticello ) gives a more intense sound than usual, emphasizing the higher harmonics; and playing with the bow over the end of the fingerboard ( sul tasto ) makes for a delicate, ethereal sound, emphasizing the fundamental frequency . Dr. Suzuki referred to the sounding point as the Kreisler highway ; one may think of different sounding points as lanes in the highway.
Various methods of attack with the bow produce different articulations . There are many bowing techniques that allow for every range of playing style and many teachers, players, and orchestras spend a lot of time developing techniques and creating a unified technique within the group. These techniques include legato-style bowing, collé , ricochet, sautillé , martelé , spiccato , and staccato.

[ edit ] Pizzicato

A note marked pizz. (abbreviation for pizzicato ) in the written music is to be played by plucking the string with a finger of the right hand rather than by bowing. (The index finger is most commonly used here.) Sometimes in virtuoso solo music where the bow hand is occupied (or for show-off effect), left-hand pizzicato will be indicated by a + (plus sign) below or above the note. In left-hand pizzicato, two fingers are put on the string; one (usually the index or middle finger) is put on the correct note, and the other (usually the ring finger or little finger) is put above the note. The higher finger then plucks the string while the lower one stays on, thus producing the correct pitch. By increasing the force of the pluck, one can increase the volume of the note that the string is producing.

[ edit ] Col legno

A marking of col legno ( Italian for "with the wood") in the written music calls for striking the string(s) with the stick of the bow, rather than by drawing the hair of the bow across the strings. This bowing technique is somewhat rarely used, and results in a muted percussive sound. The eerie quality of a violin section playing col legno is exploited in some symphonic pieces, notably the "Witches' Dance" of the last movement of Berlioz's Symphonie Fantastique . Saint-Saens' symphonic poem " Danse Macabre " includes the string section using the col legno technique to imitate the sound of dancing skeletons. "Mars" from Gustav Holst's " The Planets " uses col legno to play a repeated rhythm in 5/4 time signature. Dmitri Shostakovich uses it in his Fourteenth Symphony in the movement 'At the Sante Jail'. Some violinists, however, object to this style of playing as it can damage the finish and impair the value of a fine bow.

[ edit ] Martelé

Literally hammered , a strongly accented effect produced by releasing each bowstroke forcefully and suddenly. Martelé can be played in any part of the bow. It is sometimes indicated in written music by an arrowhead.

[ edit ] Tremolo

Very rapid repetition (typically of a single note, but occasionally of multiple notes), usually played at the tip of the bow. Tremolo is marked with three short, slanted lines across the stem of the note.

[ edit ] Mute or sordino

A leather violin mute
Attaching a small metal, rubber, leather, or wooden device called a mute , or sordino , to the bridge of the violin gives a softer, more mellow tone, with fewer audible overtones ; the sound of an entire orchestral string section playing with mutes has a hushed quality. The conventional Italian markings for mute usage are con sord. , or con sordina , meaning with mute ; and senza sord. , meaning without mute ; or via sord. , meaning mute out . Larger metal, rubber, or wooden mutes are widely available, known as practice mutes or hotel mutes . Such mutes are generally not used in performance, but are used to deaden the sound of the violin in practice areas such as hotel rooms. Some composers have used practice mutes for special effect, for example at the end of Luciano Berio's Sequenza VIII for solo violin. A number of leather mutes also exist and are prized for their ability to mute the sound while not altering the instrument's tonal characteristics. Professional instrumentalists often seek leather mutes for performances because of their excellent muting properties. [ citation needed ]

[ edit ] Musical styles

[ edit ] Classical music

Since the Baroque era, the violin has been one of the most important of all instruments in classical music , for several reasons. The tone of the violin stands out above other instruments, making it appropriate for playing a melody line. In the hands of a good player, the violin is extremely agile, and can execute rapid and difficult sequences of notes.
Violins make up a large part of an orchestra , and are usually divided into two sections, known as the first and second violins. Composers often assign the melody to the first violins, while second violins play harmony, accompaniment patterns or the melody an octave lower than the first violins. A string quartet similarly has parts for first and second violins, as well as a viola part, and a bass instrument, such as the cello or, rarely, the double bass .

[ edit ] Jazz

The earliest references to jazz performance using the violin as a solo instrument are documented during the first decades of the 20th century. Joe Venuti , one of the first jazz violinists, is known for his work with guitarist Eddie Lang during the 1920s. Since that time there have been many improvising violinists including Stéphane Grappelli , Stuff Smith , Regina Carter , Johnny Frigo , John Blake and Jean-Luc Ponty . While not primarily jazz violinists, Darol Anger and Mark O'Connor have spent significant parts of their careers playing jazz.
Violins also appear in ensembles supplying orchestral backgrounds to many jazz recordings.

[ edit ] Popular music [ sunting ] musik Populer

Up to the 1970s , most types of popular music used bowed strings. They were extensively used in popular music throughout the 1920s and early 1930s. There was a drastic decline in their use with the rise of swing music in 1935 as the string sound was deemed inappropriate to the improvised style of swing music. The late 1960s saw a revival of the use of strings with the rise of soul music . Popular Motown recordings of the late 1960s and 1970s relied heavily on strings as part of their trademark texture. The rise of disco music in the 1970s continued this trend with the heavy use of string instruments in popular disco orchestras (eg Love Unlimited Orchestra , Biddu Orchestra, Monster Orchestra , Salsoul Orchestra , MFSB , etc.).
The rise of electronically created music in the 1980s saw a decline in their use, as synthesized string sections took their place. However, while the violin has very little usage in rock music, it has some history in progressive rock (eg, The Electric Light Orchestra , King Crimson , Kansas ). The 1973 album Contaminazione by Italy's RDM plays violins off against synthesizers at its finale ("La grande fuga").
The instrument has a stronger place in modern fusion bands, notably The Corrs . The fiddle has also always been a part of British folk-rock music, as exemplified by the likes of Fairport Convention and Steeleye Span .
The popularity of crossover music beginning in the last years of the 20th century has brought the violin back into the popular music arena, with both electric and acoustic violins being used by popular bands. Vanessa Mae uses classical music with her electric violin. Dave Matthews Band features violinist Boyd Tinsley . The Flock featured violinist Jerry Goodman who later joined the jazz-rock fusion band, The Mahavishnu Orchestra . Yellowcard featured the instrument with a role equal to the guitar in many of their songs. Blue October are well-known for their violin-based Music with Master violinist Ryan Delahoussaye James ' Saul Davies , who is also a guitarist , was enlisted by the band as a violinist. For their first three albums and related singles, the British group No-Man made extensive use of electric and acoustic solo violin as played by band member Ben Coleman (who played violin exclusively).
Pop-Punk band Yellowcard has made a mainstay of violin in its music. Violinist Sean Mackin has been a member of the band since 1997. Los Salvadores also combine punk and ska influences with a violin.
Doom metal band My Dying Bride have used violin as a part of their line-up throughout many of their albums.
The violin appears prominently in the music of Spanish folk metal group Mägo de Oz , for example, in their 1998 hit " Molinos de viento ". The violinist (Carlos Prieto aka "Mohamed") has been one of the group's most popular members with fans since 1992.
The alternative rock band Hurt 's vocalist plays violin for the band, making them one of few rock bands to feature violin without hiring a session worker. [ citation needed ]
Independent artists such as Owen Pallett , The Shondes and Andrew Bird have also spurred increased interest in the instrument. Indie bands have often embraced new and unusual arrangements, allowing them more freedom to feature the violin than their mainstream brethren. It has been used in the post-rock genre by bands such as A Genuine Freakshow , Sigur Rós , Zox , Broken Social Scene , and A Silver Mt. Zion . The electric violin has even been used by bands like The Crüxshadows within the context of keyboard based music.
Indian , Pakistani , Turkish and Arabic pop music is filled with the sound of violins, both soloists and ensembles .

[ edit ] Indian classical music

The violin is a very important part of South Indian classical music ( Carnatic music ). It is believed to have been introduced to the South Indian tradition by Muthuswamy Dikshitar . Though primarily used as an accompaniment instrument, the violin has become popular as a solo instrument in the orchestration. Popular film composers such as Ilaiyaraaja have used the violin extensively in film music scoring. This type of music was often played on a harmonic scale.
Indian classical music uses a very different grip from the traditional European classical genre. The violin is held perpendicular to the chest with the scroll pointing down. Also, musicians play the instrument sitting squat on the floor and hence sometimes, the violin actually touches the floor. In its Indian classical form, the violin is also tuned differently.

[ edit ] Folk music and fiddling

The fiddler Hins Anders Ersson painted by Anders Zorn , 1904
Like many other instruments used in classical music , the violin descends from remote ancestors that were used for folk music . Following a stage of intensive development in the late Renaissance , largely in Italy , the violin had improved (in volume, tone, and agility), to the point that it not only became a very important instrument in art music, but proved highly appealing to folk musicians as well, ultimately spreading very widely, sometimes displacing earlier bowed instruments. Ethnomusicologists have observed its widespread use in Europe, Asia, and the Americas.
In many traditions of folk music , the tunes are not written but are memorized by successive generations of musicians and passed on, in what is known as the oral tradition .

[ edit ] Arabic music

As well as the Arabic rababah , the violin has been used in Arabic music.

[ edit ] Fiddle

When played as a folk instrument, the violin is ordinarily referred to in English as a fiddle (though the term fiddle may be used informally no matter what the genre of music). There is technically no difference between a fiddle and a violin. However, some folk fiddlers alter their instruments for various reasons. One example may be seen in American (eg, bluegrass and old-time ) fiddling: in these styles, the bridge is sometimes shaved down so that it is less curved. This makes it easier to play double stops and triple stops , allowing one to play chords with less effort. In addition, many fiddle players prefer to use a tailpiece with fine tuners on all four strings instead of only using one on the E string as many classical players do.

[ edit ] Electric violins

Acoustic and electric violin
Electric violins have a magnetic or piezoelectric pickup that converts string vibration to an electric signal. A cable or transmitter sends the signal to an amplifier. Electric violins are usually constructed as such, but a pickup can be added to a conventional acoustic violin.
An electric violin with a resonating body that produces listening-level sound independently of the electric elements can be called an electro-acoustic violin . To be effective as an acoustic violin, electro-acoustic violins retain much of the resonating body of the violin, often looking very much like, sometimes even identical to, an acoustic violin or fiddle. They may be finished in bright colours and made from alternative materials to wood. The first specially built electric violins date back to 1928 and were made by Victor Pfeil, Oskar Vierling, George Eisenberg, Benjamin Miessner, George Beauchamp , Hugo Benioff and Fredray Kislingbury.
Since electric violins do not rely on string tension and resonance to amplify their sound they can have more strings. For example five stringed electric violins are available from several manufacturers, and a seven string electric violin (with three lower strings encompassing the cello 's range) is available. [ 20 ] The majority of the first electric violinists were musicians playing jazz and popular music.

[ edit ] Violin authentication

Violin authentication is the process of determining the maker and manufacture date of a violin. This process is similar to that used to determine the provenance of art works. As significant value may be attached to violins made either by specific makers or at specific times and locations, forgery and other methods of fraudulent misrepresentation can be used to inflate the value of an instrument.

[ edit ] See also [ sunting ] Lihat pula

[ edit ] Notes [ sunting ] Catatan

  1. ^ "Etymology of viola " . Online Etymology Dictionary . http://www.etymonline.com/index.php?search=viola&searchmode=none . Retrieved 2008-09-26 . Diperoleh 2008/09/26.  
  2. ^ "Etymology of fiddle " . Online Etymology Dictionary . http://www.etymonline.com/index.php?term=fiddle . Retrieved 2010-12-3 .  
  3. ^ " The Silk Road: Connecting Cultures, Creating Trust , Silk Road Story 2: Bowed Instruments" . Smithsonian Center for Folk life and Cultural Heritage . http://www.silkroadproject.org/smithsonian/nomads/story.html . Retrieved 2008-09-26 . Diperoleh 2008/09/26.  
  4. ^ Hoffman, Miles. "The NPR Classical Music Companion: Terms and Concepts from A to Z" . Chicago Symphony Orchestra . http://www.cso.org/main.taf?p=1,1,4,20 . Retrieved 2008-09-26 . Diperoleh 2008/09/26.  
  5. ^ a b Grillet 1901 , p. 29
  6. ^ Margaret J. Kartomi: On Concepts and Classifications of Musical Instruments. Chicago Studies in Ethnomusicology, University of Chicago Press, 1990
  7. ^ Panum, Hortense (1939). The stringed instruments of the Middle Ages, their evolution and development . London : William Reeves. p. p. 434. 434.  
  8. ^ Arkenberg, Rebecca (October 2002). "Renaissance Violins" . Metropolitan Museum of Art . http://www.metmuseum.org/toah/hd/renv/hd_renv.htm . Retrieved 2006-09-22 .  
  9. ^ Deverich, Robin Kay (2006). "Historical Background of the Violin" . ViolinOnline.com . http://www.violinonline.com/historicalbackgroundoftheviolin.htm . Retrieved 2006-09-22 .  
  10. ^ Bartruff, William. "The History of the Violin" . Archived from the original on 2007-02-08 . http://web.archive.org/web/20070208112530/http://www.bartruff.com/history.php . Retrieved 2006-09-22 .  
  11. ^ "Violin by Antonio Stradivari, 1716 (Messiah; la Messie, Salabue)" . Cozio.com . http://www.cozio.com/Instrument.aspx?id=111 . Retrieved 2008-09-26 . Diperoleh 2008/09/26.  
  12. ^ Richard Perras. "Violin changes by 1800" . http://rperras.tripod.com/id42.htm . Retrieved 2006-10-29 . Diperoleh 2006/10/29.  
  13. ^ "Prices of Stradivarius Violins" . http://www.stradivariusviolins.org/pricesofstradivariusviolins.html .  
  14. ^ Piston, Walter (1955). Orchestration , p.45.
  15. ^ Laird, Paul R.. "Carleen Maley Hutchins' Work With Saunders" . Violin Society of America . http://www.catgutacoustical.org/people/cmh/laird3.htm . Retrieved 2008-09-26 . Diperoleh 2008/09/26.  
  16. ^ Seashore, Carl (1938). Psychology of Music , 224. quote in Kolinski, Mieczyslaw (Summer - Autumn, 1959). "A New Equidistant 12-Tone Temperament", p.210, Journal of the American Musicological Society , Vol. 12, No. 2/3, pp. 210-214.
  17. ^ Applebaum, Samuel (1957). String Builder, Book 3: Teacher's Manual . New York: Alfred Publishing. p. 4. ISBN 9780757930560 .   . . "Now we will discipline the shaking of the left hand in the following manner: Shake the wrist slowly and evenly in 8th notes. Start from the original position and for the second 8th note the wrist is to move backward (toward the scroll). Do this in triplets, dotted 8ths and 16ths, and 16th notes. A week or two later, the vibrato may be started on the Violin. ... The procedure will be as follows: 1. Roll the finger tip from this upright position on the note, to slightly below the pitch of this note."
  18. ^ Schleske, Martin. "The psychoacoustic secret of vibrato" . http://www.schleske.de/en/our-research/handbook-violinacoustics/vibrato-of-the-musician.html . Retrieved 11 February 2010 . Diakses pada 11 Februari 2010. "Accordingly, the sound level of each harmonic will have a periodically fluctuating value due to the vibrato."  
  19. ^ Curtin, Joseph (2000-04). "Weinreich and Directional Tone Colour" . Strad Magazine . http://www.josephcurtinstudios.com/news/strad/apr00/Gabi_strad.htm . Retrieved 2009-05-23 . Diperoleh 2009/05/23. "In the case of string instruments, however, not only are they strongly directional, but the pattern of their directionality changes very rapidly with frequency. If you think of that pattern at a given frequency as beacons of sound, like the quills of a porcupine, then even the slight changes in pitch created by vibrato can cause those quills to be continually undulating."  
  20. ^ "7String Violin Harlequin finish" . Jordan Music . http://www.jordanmusic.com/V7harcom.htm . Retrieved 2009-02-27 . Diperoleh 2009/02/27.  

[ edit ] References [ sunting ] Referensi

  • The Violin Forms of Antonio Stradivari , by Stewart Pollens (1992), London: Peter Biddulph. ISBN 0-9520109-0-9
  • Principles of Violin Playing and Teaching , by Ivan Galamian (1999), Shar Products Co. ISBN 0-9621416-3-1
  • The Contemporary Violin: Extended Performance Techniques , by Patricia and Allen Strange (2001), University of California Press. ISBN 0-520-22409-4
  • The Violin: Its History and Making , by Karl Roy (2006), ISBN ISBN 978-1-4243-0838-5
  • The Fiddle Book , by Marion Thede (1970), Oak Publications. ISBN 0-8256-0145-2
  • Latin Violin , by Sam Bardfeld, ISBN 0-9628467-7-5
  • The Cambridge Companion to the Violin , edited by Robin Stowell (1992), Cambridge University Press. ISBN 0-521-39033-8
  • The Violin Explained - Components Mechanism and Sound by James Beament (1992/1997), Clarendon Press. ISBN 0-19-816623-0
  • Antonio Stradivari, his life and work, 1644-1737', by William Henry Hill; Arthur F Hill; Alfred Ebsworth Hill (1902/1963), Dover Publications. 1963. 1963. OCLC 172278. ISBN 0-486-20425-1
  • An Encyclopedia of the Violin , by Alberto Bachmann (1965/1990), Da Capo Press. ISBN 0-306-80004-7
  • Violin - And Easy Guide , by Chris Coetzee (2003), New Holland Publishers. ISBN 1-84330-332-9
  • The Violin , by Yehudi Menuhin (1996), Flammarion. ISBN 2-08-013623-2
  • The Book of the Violin , edited by Dominic Gill (1984), Phaidon. ISBN 0-7148-2286-8
  • Violin-Making as it was, and is , by Ed. Heron-Allen (1885/1994), Ward Lock Limited. ISBN 0-7063-1045-4
  • Violins & Violinists , by Franz Farga (1950), Rockliff Publishing Corporation Ltd.
  • Viols, Violins and Virginals , by Jennifer A. Charlton (1985), Ashmolean Museum. ISBN 0-907849-44-X
  • The Violin , by Theodore Rowland-Entwistle (1967/1974), Dover Publications. ISBN 0-340-05992-3
  • The Early Violin and Viola , by Robin Stowell (2001), Cambridge University Press. ISBN 0-521-62555-6
  • The Complete Luthier's Library. A Useful International Critical Bibliography for the Maker and the Connoisseur of Stringed and Plucked Instruments by Roberto Regazzi , Bologna: Florenus, 1990. ISBN 88-85250-01-7
  • The Violin , by George Dubourg (1854), Robert Cocks & Co.
  • Violin Technique and Performance Practice in the Late 18th and Early 19th Centuries , by Robin Stowell (1985), Cambridge University Press. ISBN 0-521-23279-1
  • History of the Violin , by William Sandys and Simon Andrew (2006), Dover Publications. ISBN 0-486-45269-7
  • The Violin: A Research and Information Guide , by Mark Katz (2006), Routledge. ISBN 0-8153-3637-3
  • Per gli occhi e 'l core. Strumenti musicali nell'arte by Flavio Dassenno, (2004) a complete survey of the brescian school defined by the last researches and documents.
  • Grillet, Laurent (1901). Les ancetres du violon v.1 . Paris. Paris.

No comments:

Post a Comment