Sunday 23 January 2011

  /  76
musik ini juga biasa disebut “keroncong”. Menurut dugaan sementara
cuk inilah yang merupakan asal mula “Musik Keroncong”.
Teh Keroncong, yaitu minuman teh yang dibuat dengan cara dikeroncongkan, artinya teh dimasukkan dalam cangkir dan langsung dituang air panas sehingga warna dan rasanya sangat pekat. Apabila airnya telah diminum maka di cangkir itu akan tertinggal ampas tehnya.
2. Sejarah musik keroncong
Pada tahun 1511 bangsa Portugis merebut Malaka. Dan setelah 11 tahun bercokol di Malaka maka pada tahun 1522 mereka melanjutkan ekspansinya ke Ternate dan Ambon untuk mencari rempah-rempah. Dalam perjalanannya mereka singgah pula di beberapa pulau yang dilaluinya, salah satu diantaranya adalah Jakarta.7
Karena mereka datang dari negeri yang sangat jauh tentu saja mereka sangat kesepian. Untuk mengisi rasa kesepian itu ada diantara mereka yang membawa alat musik kecil yang bernama ukulele. Oleh karena bunyi yang keluar dari alat musik tersebut dan nyanyian merdu yang didendangkan oleh portugis itu terasa asing, maka para penduduk pribumi mencoba membawakannya dengan cara mereka sendiri yaitu dengan menggunakan
7 AH. Suharto, Op.Cit.,
hlm. 32.
7
tangga nada pentatonik. Inilah embrio dari musik keroncong yang akan
bersemi.8
3. Pengembangan instrumen musik keroncong
Seperti yang telah kita ketahui bersama, alat musik keroncong terdiri
dari 7 macam alat, yaitu :9
1. Biola
Salah satu jenis alat musik gesek yang memiliki stem nada sebagai
berikut : g-d1-a1-e2
2. Suling/Flute
Alat musik ini adalah alat musik tiup yang mempunyai ambitus
suara dari not b/c1 sampai dengan c4.
3. Gitar
8 Ibid., hlm. 10.
9 Ibid., hlm. 11.
8
Alat musik gitar mempunyai 6 utas tali senar dengan stem nada : e-
a-d-g-b-e1
4. Ukulele
Alat musik ini ada yang mempunyai 4 utas tali senar dan ada juga yang hanya 3 utas tali senar.
- Untuk yang 4 senar disebut juga ukulele stem A, memiliki stem nada : g2-b2-e2-a2.
- Untuk yang 3 senar disebut juga ukulele stem E, memiliki stem nada : g2-b1-e2. Khusus pada ukulele stem E senar b1 yang terletak di tengah memiliki ukuran yang lebih besar daripada senar lain yang ada diatas dan dibawahnya.
9
5.Cakalele(Cak)
Alat musik ini pada umumnya mempunyai 4 utas tali senar, dimana dua senar yang paling atas memiliki jarak yang sangat berdekatan dibandingkan 2 senar lainnya. Jarak antara 2 senar paling atas yang berdekatan tersebut sama halnya seperti jarak antara 2 senar yang
saling berdekatan pada gitar 12 string.
Cakalele memiliki 2 stem nada yaitu :
- Cakalele stem B : d2(2 senar paling atas)-fis1-b1.
- Cakalele stem E : g2(2 senar palin atas)-b1-e2 atau g1-b1-
e2.
10
6.Cello
Cello pada musik keroncong memiliki bentuk yang sama seperti cello yang digunakan dalam musik klasik, namun memiliki perbedaan dalam bahan senar yang
digunakannya.
Pada
cello keroncong senar yang digunakan terbuat dari bahan nylon atau dari kulit sapi yang dalam bahasa Jawa disebut “jangat:.
7.Kontra Bass
Kontra Bass yang digunakan dalam musik keroncong ialah sama seperti yang digunakan dalam musik klasik atau Jazz hanya saja senar yang digunakan terbuat
dari bahan nylon.
11
Untuk menjadi sebuah susunan tersebut memerlukan suatu proses
inkulturasi instrumen yang cukup lama.
Seperti yang telah penulis tuliskan di sejarah musik keroncong, bahwa awal dari musik keroncong di mulai dari permainan alat musik yang bernama ukulele atau biasa disebut keroncong, yang dimainkan seorang diri. Seiring dengan perkembangan zaman, maka bermunculan pula alat-alat lain yang mendampingi ukulele.
Hal ini timbul karena bermain ukulele dengan seorang diri terasa membosankan sehingga timbullah ide untuk mencari teman untuk meramaikannya, dalam hal ini digunakanlah alat apa saja yang diketemukan seperti, tempurung kelapa, kentongan bambu, dan sebagainya.
Pada awal abad ke-16 lebih kurang bersamaan dengan kedatangan bangsa Portugis ke Indonesia, sedang berkembang juga agama Islam di Nusantara, sehingga pada saat itu alat musik rebana pun ikut masuk juga ke dalam musik Keroncong. Setelah tersusun kelompok pemain musik yang terdiri dari dua atau lebih Ukulele dan Rebana, masuk pulalah alat musik Mandolin. Bentuk seperti ini bertahan sampai lebih kurang akhir abad ke- 19.10
Pada tahun 1930, berdasarkan keterangan yang diberikan oleh Supardi dari Radio Orkes Surakarta, ada tambahan alat musik dalam mengiringi musik keroncong yaitu Harmonika dan bahkan sering digunakan
10 AH. Suharto, Op.Cit.,
hlm. 41.
12
juga sempritan burung. Kemudian setelah itu muncullah Biola dan Gitar yang
ikut masuk ke dalam musik keroncong.11
Pada tahun 1934 Gitar tersebut diganti oleh Cello yang dipetik secara
pizzicato yaitu teknik memetik alat musik gesek dengan menggunakan jari,
oleh Tjok Shinsu. Alat musik Cello yang di negeri asalnya merupakan alat musik gesek tersebut, oleh orang Indonesia dirubah menjadi alat musik petik yang kini dikenal sebagai “cello keroncong”. Memang ada teknikpi zzica to dalam bermain cello gesek, tetapi uniknya “cello keroncong” dipetik tidak hanya dengan ibu jari saja tetapi juga menggunakan telunjuk/jari tengah, bahkan kadang badan cello juga dipukul untuk menimbulkan efek suara tertentu.12
Pada tahun yang sama Dul Rajak membuat kreasi pada petikan Ukulele sehingga tidak lagi dimainkan secarastru mming yaitu teknik membunyikan alat musik berdawai dengan cara membunyikan semua senar yang ada secara bersama-sama dalam satu aksen ketukan mulai dari senar yang paling atas sampai senar paling bawah dan sebaliknya, tetapi dipetik sehingga menimbulkan kesan “indah meloncat-loncat”. Berikutnya Sapari mengadakan penggantian fungsi Mandolin dengan Gitar yang dimainkan dengan cara dipetik sama halnya seperti Mandolin. Alur melodi dari gitar ini bergerak lincah meloncat-loncat mengiringi lagu.13
11Lo c.Cit
12 Ibid., hlm.42.
13 Ibid., hlm.43.
13

Share & Embed

More from this user

Recent Readcasters

Add a Comment

Characters: 400
Tejo Pgn Ndut left a comment
good idea
ewo21 left a comment
bagus sekali mas....

No comments:

Post a Comment