JL KAMUS RAYA TAMAN ENDAH PURBOLINGGO LAMPUNG TIMUR,LAMPUNG,34192.
081541477774
SD 1 TAMAN ENDAH, SMPN 1 PURBOLINGGO
"KONJUK ING ASMA DALEM HYANG ROMO,.HYANG PUTRO,..TUWING HYANG ROH SUCI AMIN,"BISO URIP MURWAT,NUHONI DARMANE WONG URIP,NGUDI SAMPURNANING PATI KANG BAKAL BISO URIP,GUSTIKU KANG SIJI,ANAK LAN BOJO SARTO KELUARGA LAN KADANG KADANGKU KABEH MESTI NYENGKUYUNG,GUSTI ORA SARE,"KONJUK ING ASMA DALEM HYANG ROMO,.HYANG PUTRA,.TUWIN HYANG ROH SUCI AMIN".
seluruh artikle KLIK ENTI ATOM
Musik adalah gambaran kehidupan manusia yang dinyatakan dalambentuk bunyi yang berirama sebagai wujud pikiran dan perasaaannya.Setiap cetusan hati nurani atau daya cipta manusia dalam bentuk suaraadalah suatu penjelmaan dari buah pikiran manusia yang dinyatakan dalamsuatu bentuk yang bernama musik.Musik selalu mengandung keindahandan merupakan hasil daya cipta yang bersumber pada ketinggian budi daridaya cipta yang bersumber pada ketinggian budi dari jiwa yangmengeluarkan musik itu, sehingga musik selalu dijadikan tolak ukur dari tinggirendahnya nilai-nilai dan karakter suatu bangsa.1
Dengan kemajuan teknologi yang sangat cepat tumbuhlah alur untuksaling memperngaruhi, sehingga terjadilah suatu proses inkulturasi.Perkembangan musik Indonesia juga mengalami proses inkulturasi,beberapa musik di Indonesia merupakan hasil inkulturasi dari berbagaimacam jenis musik,musik keroncong adalah salah satunya.
Keroncong merupakan musik yang digarap dan diciptakan asli olehbangsa Indonesia.Bermula dari alat musik yang dibawa oleh para pelautPortugis yang bernama ukulele.Para penduduk pribumi merasa anehmendengar suaranya, karena mereka terbiasa mendengar nada pentatoniksedangkan ukulele bernada diatonik.Walaupun sudah dicoba berkali-kalinamun dalam penyajiannya masih terdengar tidak sama seperti aslinya.Inilah embrio dari musik keroncong.2
Seiring dengan perjalanan waktu musik keroncong terus mengalamiperkembangan, yaitu dengan digunakannya alat musik lain selain ukuleledalam mengiringi musik keroncong.Pada saat ini susunan alat yang seringdilihat dalam mengiringi musik keroncong ialah ukulele, cakalele, cello, bass,gitar, flute dan biola.
Namun menurut pengamatan penulis di lapangan,formasi utama dari alat musik keroncong yaitu hanya ukulele, cakalele, cello,dan bass.Hal ini berdasarkan pengamatan di lapangan bahwa keempat alatini selalu dipakai dalam musik keroncong, sedangkan gitar, flute, dan biolasering diganti oleh alat lain atau bahkan tidak dipakai sama sekali.
Dari keempat alat keroncong ini penulis sangat tertarik kepada cello.Karena menurut penulis cello keroncong ini sangat unik.Pertama, dari caramemainkannya yaitu dengan jari telunjuk dan ibu jari. Kedua, dari bunyinyayang dapat menyerupai alat perkusi seperti kendang dan conga. Dan ketigadari pola irama dan melodi yang dimainkan oleh pemainnya, dimana hampir
2 Ibid, hlm. 25.
2
tidak ada pola yang dibentuk atau dengan kata lain dimainkan dengan
improvisasi.
Tidak seperti alat-alat lainnya dalam formasi utama alatkeroncong, sepertiukulele, cak, dan bass yang dimainkan dengan suatupola tertentu. Memang, sesekali ketiga alat ini boleh diimprovisasi namunhanya sekedar untukmemberikan sedikit variasi.
Dalam hal ini penggunaan cello merupakan hasil dari evolusi alat padamusik keroncong, yang menurut dugaan diprakarsai oleh Tjok Shinsu(1934).3Dilihat dari bentuknya “cello keroncong” sama dengan cello pada umumnya,namun yang unik dari alat ini ialah cara memainkannya yang berbeda daricello biasa(cello gesek).Dimana “cello keroncong” dimainkan dengan caradipetik dengan menggunakan dua jari yaitu jari telunjuk/tengah dan Ibu Jari.4Dari hasil petikan cello tersebut timbullah suara seperti suara pukulankendang.Namun berbeda dengan kendang, cello merupakan alat melodissehingga dari hasil petikan “cello keroncong” yang seperti kendang tersebut,pemain cello juga harus mengikuti harmonisasi dari akord lagu yangdiiringinya.Permainan cello keroncong dalam mengiringi lagu dimainkandengan bebas, seperti tidak ada pola tertentu yang menjadi acuannya ataudengan kata lain dimainkan dengan improvisasi.Seiring dengan berjalannyawaktu pola improvisasi permainan cello ini terus mengalami perkembangansehingga pada saat ini terdapat 2 jenis gaya improvisasi iringan cello
3 Ibid, hlm. 42.
4 Ibid, hlm. 42.
3
keroncong yang sering didengar, yaitu improvisasi iringan cello gaya Jakarta
dan gaya Surakarta(Solo).5
Namun dari pengamatan dan pengalaman penulis di lapangan salahsatu masalah yang terjadi dalam mempelajari alat musik keroncongkhususnya cello pada umumnya ialah kurang tersedianya sumber-sumberliteratur yang cukup di dalam musik keroncong, sehingga mempersulit paracalon-calon pemain keroncong untuk mempelajari musik keroncong.Hal lainyang juga mempersulitnya ialah karena salah satu unsur utama dalammemainkan musik keroncong adalah Improvisasi.
Namun dalampelaksanaannya apabila kita berimprovisasi tanpa aturan dengan alat musikkeroncong khususnya cello, mungkin akan tidak terdengar seperti musikkeroncong,oleh karena itu penulis tertarik untuk mempelajarinya. Samaseperti jenis musik lain yang memiliki teori sebagai acuan dalam prosespembelajarannya seperti Jazz, Country, dan Latin, musik keroncongkhususnya cello sebenarnya juga memiliki teori untuk pembelajarannya.Hanya saja belum banyak orang yang mau menelitinya.
Berdasarkanpermasalahan diatas penulis merasa tertarik untukmeneliti “Pola improvisasiiringan instrument cello pada musik keroncong”.
5 Harmunah, S. Mus, (1987), Musik Keroncong, Yogyakarta: Pusat Musik Liturgi, hlm. 34.
4
2. Fokus Penelitian
Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah yang telah diuraikan
di atas, maka fokus daripenelitian ini adalah :
“Bagaimana pola improvisasi iringan cello keroncong dilihat dari aspek ritmik
dan melodis dalam musik keroncong?”
3. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah ini bertujuan untuk mengidentifikasi,menganalisis, dan menuliskan pola improvisasi yang dihasilkan daripermainan instrumen cello dalam mengiringi musik keroncong.
Penelitianini diharapkan juga dapat memperkaya sumber literatur dalam duniaakademis musik di Indonesia, khususnya musik keroncong.
4. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan oleh berbagai pihakdi antaranya masyarakat umum, insan keroncong, mahasiswa, dan lembagamusik yang berminat pada musik keroncong.Untuk menjadi salah satukajian yang dapat memberikan masukan untuk pengembangan musikkeroncong.
5
BAB II
TEORI ACUAN
A. Kerangka Teori
1. Hakekat keroncong
Istilah keroncong sebenarnya sudah lama ada dan berkembang dalam
kehidupan masyarakat Indonesia.
Istilah tersebut mempunyai berbagai
macam arti, antara lain:6
•
Gelang keroncong, yaitu perhiasan wanita yang bernama gelang terbuat
dari logam emas atau perak yang tipis.
Gelang-gelang tersebutberjumlah lima sampai dengan sepuluh buah, dan dipakai di pergelangantangan ataupun kaki.JIka digerakkan akan menimbulkan bunyi crong-crong keroncong.
•
Alat musik “keroncong”, yaitu alat musikpetik yang bentuknya semacamgitar tetapi ukurannya lebih kecil.Alat musik ini memang bukan alatmusik Indonesia yang dinegeri asalnya dinamakan ukulele dan lidahbangsa Indonesia disebut cuk, atau kencrung.Ukulele ini mempunyaiempat utas tali senar yang jika dipetik bersamaan akan menghasilkanbunyi yang hampir sama dengan bunyi gelang keroncong sehingga alat
6 AH. Suharto, Op.Cit.,
hlm. 22
6
musik ini juga biasa disebut “keroncong”.Menurut dugaan sementara
cuk inilah yang merupakan asal mula “Musik Keroncong”.
•
Teh Keroncong, yaitu minuman teh yang dibuat dengan caradikeroncongkan, artinya teh dimasukkan dalam cangkir dan langsungdituang air panas sehingga warna dan rasanya sangat pekat.Apabilaairnya telah diminum maka di cangkir itu akan tertinggal ampas tehnya.
2. Sejarah musik keroncong
Pada tahun 1511 bangsa Portugis merebut Malaka.Dan setelah 11tahun bercokol di Malaka maka pada tahun 1522 mereka melanjutkanekspansinya ke Ternate dan Ambon untuk mencari rempah-rempah.Dalamperjalanannya mereka singgah pula di beberapa pulau yang dilaluinya, salahsatu diantaranya adalah Jakarta.7
Karena mereka datang dari negeri yang sangat jauh tentu saja merekasangat kesepian. Untuk mengisi rasa kesepian itu ada diantara mereka yangmembawa alatmusik kecil yang bernama ukulele.Oleh karena bunyi yangkeluar dari alat musik tersebut dan nyanyian merdu yang didendangkan olehportugis itu terasa asing, maka para penduduk pribumi mencobamembawakannya dengan cara mereka sendiri yaitu dengan menggunakan
7 AH. Suharto, Op.Cit.,
hlm. 32.
7
tangga nada pentatonik.Inilah embrio dari musik keroncong yang akan
bersemi.8
3.Pengembangan instrumen musik keroncong
Seperti yang telah kita ketahui bersama, alat musik keroncong terdiri
dari 7 macam alat, yaitu :9
1. Biola
Salah satu jenis alat musik gesek yang memiliki stem nada sebagai
berikut : g-d1-a1-e2
2. Suling/Flute
Alat musik ini adalah alat musik tiup yang mempunyai ambitus
suara dari not b/c1 sampai dengan c4.
3. Gitar
8 Ibid., hlm. 10.
9 Ibid., hlm. 11.
8
Alat musik gitar mempunyai 6 utas tali senar dengan stem nada : e-
a-d-g-b-e1
4. Ukulele
Alat musik ini ada yang mempunyai 4 utas talisenar dan ada juga yang hanya 3 utas talisenar.
-Untuk yang 4 senar disebut jugaukulele stem A, memiliki stem nada :g2-b2-e2-a2.
-Untuk yang 3 senar disebut juga ukulele stem E, memilikistem nada : g2-b1-e2.Khusus pada ukulele stem E senarb1 yang terletak di tengah memiliki ukuran yang lebih besardaripada senar lain yang ada diatas dan dibawahnya.
9
5.Cakalele(Cak)
Alat musik ini pada umumnya mempunyai 4 utastali senar, dimana dua senar yang paling atasmemiliki jarak yang sangat berdekatandibandingkan 2 senar lainnya.Jarak antara 2senar paling atas yang berdekatan tersebutsama halnya seperti jarak antara 2 senar yang
saling berdekatan pada gitar 12 string.
Cakalele memiliki 2 stem nada yaitu :
-Cakalele stem B : d2(2 senar paling atas)-fis1-b1.
-Cakalele stem E : g2(2 senar palin atas)-b1-e2 atau g1-b1-
e2.
10
6.Cello
Cello pada musik keroncong memilikibentuk yang sama seperti cello yangdigunakan dalam musik klasik, namunmemiliki perbedaan dalam bahan senaryang
digunakannya.
Pada
cellokeroncong senar yang digunakan terbuat dari bahan nylon ataudari kulit sapi yang dalam bahasa Jawa disebut “jangat:.
7.Kontra Bass
Kontra Bass yang digunakan dalam musikkeroncong ialah sama seperti yangdigunakan dalam musik klasik atau Jazzhanya saja senar yang digunakan terbuat
dari bahan nylon.
11
Untuk menjadi sebuah susunan tersebut memerlukan suatu proses
inkulturasi instrumen yang cukup lama.
Seperti yang telah penulis tuliskan di sejarah musik keroncong, bahwaawal dari musik keroncong di mulai dari permainan alat musik yang bernamaukulele atau biasa disebut keroncong, yang dimainkan seorang diri.Seiringdengan perkembangan zaman, maka bermunculan pula alat-alat lain yangmendampingi ukulele.
Hal ini timbul karena bermain ukulele denganseorang diri terasa membosankan sehingga timbullah ide untuk mencariteman untuk meramaikannya, dalam hal ini digunakanlah alat apa saja yangdiketemukan seperti, tempurung kelapa, kentongan bambu, dan sebagainya.
Pada awal abad ke-16 lebih kurang bersamaan dengan kedatanganbangsa Portugis ke Indonesia, sedang berkembang juga agama Islam diNusantara, sehingga pada saat itu alat musik rebana pun ikut masuk juga kedalam musik Keroncong.Setelah tersusun kelompok pemain musik yangterdiri dari dua atau lebih Ukulele dan Rebana, masuk pulalah alat musikMandolin.Bentuk seperti ini bertahan sampai lebih kurang akhir abad ke-19.10
Pada tahun 1930, berdasarkan keterangan yang diberikan olehSupardi dari Radio Orkes Surakarta, ada tambahan alat musik dalammengiringi musik keroncong yaitu Harmonika dan bahkan sering digunakan
10 AH. Suharto, Op.Cit.,
hlm. 41.
12
juga sempritan burung.Kemudian setelah itu muncullah Biola dan Gitar yang
ikut masuk ke dalam musik keroncong.11
Pada tahun 1934 Gitar tersebut diganti oleh Cello yang dipetik secara
pizzicato yaitu teknik memetik alat musik gesek dengan menggunakan jari,
oleh Tjok Shinsu.Alat musik Cello yang di negeri asalnya merupakan alatmusik gesek tersebut,oleh orang Indonesia dirubah menjadi alat musik petikyang kini dikenal sebagai “cello keroncong”.Memang ada teknikpizzicatodalam bermain cello gesek, tetapi uniknya “cello keroncong” dipetik tidakhanya dengan ibu jari saja tetapi juga menggunakan telunjuk/jari tengah,bahkan kadang badan cello juga dipukul untuk menimbulkan efek suaratertentu.12
Pada tahun yang sama Dul Rajak membuat kreasi pada petikanUkulele sehingga tidak lagi dimainkan secarastru mming yaitu teknikmembunyikan alat musik berdawai dengan cara membunyikan semua senaryang ada secara bersama-sama dalam satu aksen ketukan mulai dari senaryang paling atas sampai senar paling bawah dan sebaliknya, tetapi dipetiksehingga menimbulkan kesan “indah meloncat-loncat”.Berikutnya Saparimengadakan penggantian fungsi Mandolin dengan Gitar yang dimainkandengan cara dipetik sama halnya seperti Mandolin.Alur melodi dari gitar inibergerak lincah meloncat-loncat mengiringi lagu.13
11Loc.Cit
12 Ibid., hlm.42.
13 Ibid., hlm.43.
13
Akhirnya terbentuklah susunan awal alat musik keroncong yang terdiri dariBiola, Cello, Gitar, dan Ukulele yang kemudian ditambah dengan KontraBass.Pada tahun 1940 masuklah Flute atau Piccollo dan Tenor Banyo atauyang sekarang disebut cakalele(Cak).Sehingga susunan dari alat musikkeroncong menjadi 7 macam yaitu
Biola, Suling/Flute, Gitar,Ukulele,Cakalele, Cello, dan Contra Bass.Biola dan Flute biasa disebut alat musikdepan karena biasanya membawakan melodi pokok, sedangkan selebihnyadisebut alat musik belakang atau pengiring.14
Adapun ciri khas dari musik keroncong tersebut adalah suarapermainan cuk, cak, dan cello yang merupakan sebuah kombinasi yang tidakbisa dipisahkan satu dengan yang lainnya.Jika dalam suatu permainanmusik keroncong suara cuk, cak, dan cello tersebut tidak terdengar ataukurang terdengar maka permainan musik keroncong tersebut telah hilang cirikhasnya.
4. Gaya Iringan Musik Keroncong
Didalam irama keroncong saat ini pada umumnya ada dua macam gaya
iringan, yaitu :
1.Iringan musik keroncong gaya Jakarta
14 Ibid., hlm.44.
14
Pada iringan musik keroncong gaya Jakarta terdapat dua macamjenis iringan, yaitu iringan irama tunggal dan iringan irama rangkap.Dimana pada iringan irama tunggal musik dimainkan berdasarkanbanyaknya aksen yang terdapat pada birama lagu yang diiringinya.Sedangkan pada iringan irama rangkap dimainkan berdasarkan dua kalilipat banyaknya aksen yang terdapat dalam birama irama tunggal.
Pada iringan keroncong gaya Jakarta, alat Ukulele yangdipergunakan adalah ukulele stem A, yang bertali empat dan dimainkansecararasgueado yaitu membunyikan senar dengan cara memetiknyasecara berurutan dari senar yang paling atas menuju ke senar yang palingbawah dengan menggunakan bagian luar dari jari mulai dari jari kelingkinghingga jari telunjuk, sehingga menimbulkan istilah “irama komprong”.Ukulele dimainkan secara ritmis, atau dengan kata lain dimainkan denganmengikuti aksen dari birama yang digunakan.Permainan ini lebih mudahdan tidak banyak variasi, sedangkan pada irama rangkap hanyameningkatkan pukulannya menjadi dua kali lipat pada setiapbiramanya(menggunakan birama 4/4).Kadang-kadang ditambahkan puladengan ritmik-ritmik sinkop pada akhir irama rangkap.
Pada cakalele permainannya lebih terlihat jelas dengan variasi-variasi ritmik yang dihasilkannya pada aksen sinkop.Tetapi ada pulayang hanya dimainkan dengan satu nada pada satu tali, dari akord yangsedang dimainkan.Sedangkan pada gitar memiliki alur melodi yang naik
15
turun dari nada atas ke bawah dan sebaliknya. Terkadang permainannyatimbul seakan-akan dialah yang menentukan iramanya.Hal ini kelihatannyata pada waktu pergantian irama, dari irama tunggal ke rangkap.Permainan gitar dengan tiba-tiba muncul seakan-akan mengajak pemainlainnya untuk lari ke irama rangkap, dan terus disambut oleh semuapemain alat pengiring masuk ke irama rangkap.
Permainan Cello untuk pembawaan gaya Jakarta ini sangat lincah,not dan bunyi yang dihasilkannya kelihatan hidup, walaupun sedangdalam permainan dengan irama tunggal.Sedangkan untuk permainanBass tidak banyak variasi, hanya memainkan nada bass saja pada aksenkuat dari tiap birama.Pada Biola, untuk irama keroncong gaya Jakartadimainkan dengan lincah dan hidup baik dalam membawakan melodiutama lagu maupun dalam mengisi kekosongan melodi dalam lagu.
2.Pembawaan musik keroncong gaya Surakarta (Solo)
Sama seperti iringan gaya Jakarta, gaya Surakarta juga memiliki 2jenis irama yaitu irama tunggal dan rangkap.Dimana dalam hal ini bentukirama dan cara memainkannya sama persis seperti irama tunggal danrangkap yang terdapat pada iringan gaya Jakarta.Untuk membawakankeroncong gaya solo ini, alat Ukulele yang digunakan ialah ukuleledengan stem E dengan tiga tali.Cara memainkannya dengan dipetik satuper satu pada talinya, sesuai dengan akord yang dibawakan, dan kadang-
16
kadang mempergunakan petikan repetisi pada satu tali, sehingga timbul
istilah “irama Prolog”.
Pada permainan akor Tonika, sering ditambahdengan nada keenamnya, dan pada birama ke empat atau ke delapansering ditambah dengan petikan pada aksen sinkop.
Pada irama ini Cak yang digunakan mempergunakan stem E atau
pun stem B, dengan tiga tali, dimainkan secararasgueado atau
strumming pada pukulan sinkop.Pada permainan Gitar melodinya tidak
begitu jelas terdengar, tugasnya hanya mengimbangi jalannya tempo.
Banyak mempergunakan not-not 1/8 dan 1/6.
Pada Cello dimainkan secara improvisasi,pada irama ini cellomempunyai peranan yang sangat penting yaitu bertugas mengendalikantempo irama seperti halnya kendang dalam irama karawitan Jawa, dandari alat inilah diberikan tanda-tanda untuk memasuki irama rangkap,dengan didahului agak melambatnya tempo dari irama tunggal.Cellodimainkan secara bebas berimprovisasi, tetapi sekaligus jugamengendalikan tempo irama permainan.
Permainan Bass pada iringan gaya solo ini bebas bervariasi, untukirama tunggal maupun irama rangkap petikan Bass sama saja, namunharus menyesuaikan dengan tempo yang dikehendaki oleh pemain Cello.Bass dipetik dengan petikan tunggal pada aksen kuat dalam setiap bar.
17
Sedangkan Biola dan Flute dimainkan pada intro, interlude, dan akhirlagu(coda).Selain pada ketiga tempat tersebut Biola dan Flute jugadimainkan pada kekosongan melodi yang terdapat pada lagu.
5.Bentuk baku lagu keroncong
Lagu-lagu keroncong telah lama ada di belahan bumi nusantara ini,
menurut Harmunah15 kurun waktu dari perkembangan masing-masing jenis
lagu keroncong adalah sebagai berikut :
1)Keroncong asli dan Stambul dimulai sekitar tahun 1920
2)Ekstra keroncong dimulai tahun 1924
3)Langgam dimulai tahun 1940
Pada waktu itu ketiga jenis lagu di atas adalah jenis lagu yang palingsering dibawakan oleh para orkes keroncong, seiring dengan perkembanganjaman jenis lagu dan irama yang dibawakan oleh orkes keroncong semakinberagam. Saat ini orkes keroncong sudah mampu membawakan beberapajenis lagu lain yang memiliki karakter irama yang berbeda dengan lagukeroncong, langgam, dan stambul yaitu irama keroncong. Lagu dengan iramadangdut,rhumba, cha-cha, tango, dan 8beat adalah beberapa bentuk laguyang sudah mampu dibawakan oleh orkes keroncong.
15 Harmunah, Op.Cit., hlm. 45.
18
Keroncong, langgam dan stambul memiliki struktur lagu yang baku,masing-masing bentuk tersebut memiliki berbagai macam perbedaan dankesamaan satu dengan yang lain. Menurut Drs. Suharto AH, dkk, adaberbagai macam jenis lagu keroncong, antara lain :14
1)Keroncong asli I
2)Keroncong asli II
3) Stambul I
4) Stambul II
5) Langgam
6) Ekstra/Khusus
Masing-masing jenis lagu tersebut memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a.Keroncong asli I memiliki susunan bar yang terdiri dari 14 bar dan
terbagi dalam dua bagian adalah bagian A disebut Angkatan : 10 Bar,
bagian B disebut Senggakan : 4 Bar. 14 bar tersebut biasa disebut
kuplet, dalam pembawaannya lagu keroncong dibawakan 2 kuplet,
lagu Kr. Kemayoran.
I … /V … /II … /V … /V … /IV … /II . V . /I … /II . V . /I …
I … /I … /V … /I ...
14 AH. Suharto, Op. Cit.,hlm 80.
19
b.Keroncong asli II memiliki susunan bar yang terdiri dari 28 bar dan
terbagi dalam dua bagian adalah bagian A disebut Angkatan : 20 Bar,bagian B disebut Senggakan : 8 Bar. 28 bar tersebut biasa disebutkuplet,dalam pembawaannya lagu keroncong dibawakan 2 kuplet, lagu Kr.Moritsko adalah salah satu contohnya.
Susunan akord lagunya :
I . . . / I . . . / V . . . / V . . ./ II . . . / II . . . / V . . . / V . . .
V. . . / V . . . / IV . . . / IV . . . / IV . . . / IV . . . / V . . . / I . . .
I . . . / V . . . / V . . . / I . . . / IV . V . / I . . . / IV . V . / I . . .
I . . . / V . . ./ V . . . / I . . . / I . . .
c. Stambul I memiliki susunan bar yang terdiri dari 8 bar dan umumnya
berupa pantun yang terdiri daribagian A disebut kulitnya, bagian Bdisebut isinya. Dibawakan 2 kuplet, lagu Stb. ISi Jampang adalah salahsatu contohnya.
Susunan akord lagunya :
IV . . . / IV . . . / I . . . / I . . . / V . . . / V . . . / I . . . / I . . .
IV . . . / IV . . . / I . . . / I . . . / V . . . / V . . . / I . . . / I . . .
20
d. Stambul II memiliki susunan bar yang terdiri dari 16 bar dan terbagi dalam
bagian A bagian B. Dibawakan 2 kuplet, lagu Stb. II Janjikuadalah salah
satu contohnya.
Susunan akord lagunya :.....
IV . . . / IV . . . / IV . . . / IV . V . / I . . . / IV . V . / I . . . / I . . .
V . . . / V . . ./ V . . ./ V . . ./ I . . . / IV . V . / I . . . / I . . .
e. Langgam memiliki susunan bar yang terdiri dari 32 bar dan terbagi dalam
4 bagian ialah A, A1, B, A1. Dibawakan 2 kuplet, lagu Lgm. Pesan
Senimanadalah salah satu contohnya.
Susunan akord lagunya :
I . . ./ IV . V . / I . . . / I . . .V.../V... /I.../I...I . . ./ IV . V . / I . . . / I . . .
Penggunaan akord dalam keroncong dan stambul terbatas pada akord I,II, IV dan V, sedangkan dalam langgam akord yang digunakan lebih banyakdimulai dari akord I, II, III, IV, V dan VI.
Ekstra/khusus adalah jenis-jenis lagu yang memiliki bentuk yang berbedadengan bentuk-bentuk yang ada di atas. Sebagai contoh, lagu jali-jali, lagu-lagu daerah, lagu pop, dan lain-lain. Dalam bentuk ini penggunaan akord
21
tidak terbatas pada akord I, II, IV dan V, dalam bentuk ini penggunaan akord
lebih bebas disesuaikan dengan struktur lagu yang dibawakan.
6. Aransemen dan Improvisasi
Aransemen adalah sebuah adaptasi dari komposisi yang sudah ada kedalam sebuah bentukyang berbeda dibandingkan dengan komposisi yangsebenarnya.16
Di dalam sebuah aransemen terdapat unsur-unsur berikut ini, yaitu :17
1.Melodi, ialah satu not anggota dari sebuah frase kalimat lagu.
Contoh :
2.Ritmik, ialah salah satu bentuk/pola dari kumpulan not dan aksentuasi.
17 Levine. Mark, (1995), The Jazz Theory, California: Sher Music Co, hlm. 5.
22
3.Harmoni, ialah sebuah ikatan yang serasi/harmonis berdasarkan bentuk
dan persamaan overtones yang ada dalam setiap not.
Contoh :
jika ditulis harmonisasinya menjadi :
Improvisasi, ialah sebuah komposisi spontan yang dibuat oleh seorangpemain musik/vokalis.18 Improvisasi sering kita lihat pada permainan musikJazz, dimana seorang pemain musik/vokalis secara spontan melantunkansebuahfrase-frase yang membentuk sebuah kalimat lagu tanpa persiapansebelumnya.Frase-frase singkat itu sering juga disebutlicks.19
19 Budi Dharma. Pra, (2001),Teori Improvisasi dan Referensi Musik Kontemporer, Jakarta: PT. Elex
Media Komputindo, hlm. 21.
23
7. Interval
Interval adalah jarak antara dua nada.Interval terkecil berjaraksetengah nada.Suatu interval dapat ditentukan dari nada pertama, nadapertama ini disebut nada dasar.20
Beberapa jenis Interval :
- Interval Diatonik
Interval yang terbentuk dari jarak antara dua nada dalam sebuah
tangga nada.
Contoh dalam tangga nada C Mayor :
C ke C adalah interval Perfect Unison
C ke D adalah interval Major Second M2
20 Budi Dharma. Pra, (2001), Pengantar Komposisi dan Aransemen, Jakarta; PT. Elex Media
Komputindo, hlm. 11.
24
C ke E adalah interval Major Third M3
C ke F adalah interval Perfect Fourth P4
C ke G adalah interval Perfect Fifth P5
C ke A adalah interval Major Sixth M6
C ke G adalah Interval Major Seventh M7
Cke C adalahinterval Perfect OctaveO8
25
- Interval Kromatik
Interval yang terbentuk dari menaikkan atau menurunkan nada bawahdan nada atas secara kromatis, yang akan mempersempit atau memperlebarjarak interval.Dalam hal ini terdapat 3 jenis Interval yaitu :21
1. Interval Minor
Didapat dari mempersempit jarak antara 2 not interval mayor sebesar
½ nada.
Contoh :
C ke D adalah Interval Mayor Second - M2
C ke Db adalah interval Minor Second(jaraknya dipersempit) - m2
2. Interval Diminished
Didapat dari mempersempit jarak antara 2 not interval minor sebesar
½ nada.
Contoh :
C ke Db adalah Interval Minor Second – m2
21 Ibid., hlm. 12.
26
C ke Dbb adalah Interval Diminished(jaraknya dipersempit ½ nada)
3. Interval Augmented
Didapat dari memperlebar jarak antara 2 not interval mayor ataupun
perfect sebesar ½ nada.
Contoh :
C ke D adalah interval Major Second diperlebar ½ nada menjadi C ke
D# yang disebut interval Augmented second.
C ke F adalah interval Perfect Fourth diperlebar ½ nada menjadi C ke
F# yang disebut interval Augmented Fourth.
- Interval inversi
Yaitu, interval yang diperoleh dengan cara memindahkan nada bawahsatu oktaf ke atas atau nada atas satu oktaf ke bawah.Untuk mendapatkannilai interval yang diinversikan adalah dengan cara mengurangi nilai interval
27
dengan angka sembilan.Misalnya, inversi interval ke-3 dipindahkan satuoktaf ke atas maka menjadi interval ke-6(9-3), jadi inverse interval M3 adalahm6.Inversi mengubah jenis interval, kecuali interval Perfect.Maka, intervalPerfect disebut “perfect”(sempurna) karena tidak mengalami perubahan.Inversi interval Major akan menjadi Minor, Minor akan menjadi Major,sedangkan Diminished menjadi Augmented dan sebaliknya.22
Sebagai contoh :
Interval
Jarak dalam setengah nada
Inversi
Perfect Unison
0
Perfect Octave
Major 3rd/M3
4
minor 6th/m6
8. Tangga Nada Mayor dan Minor
Tangga nada ialah susunan beberapa buah nada yang disusunberdasarkan jarak-jarak interval tertentu dalam jangkauan satu oktaf.23Tangga nada pada dasarnya ada 2 yaitu tangga nada mayor dan minor,kedua tangga nada tersebut memiliki jarak-jarak interval sebagai berikut :
22Loc.Cit.
23 Chapman. Richard, Op.Cit., hlm. 60.
28
a.Tangga nada Mayor disusun dari 7 buah not dengan jarak interval sebagai
berikut :
C
D
E
F
G
A
B
C
1
1
½
1
1
1
½
b.Tangga nada minor disusun dari 7 buah not dengan jarak interval sebagai
berikut :
C
D
Eb
F
G
Ab
Bb
C
1
½
1
1
½
1
1
29
9. Akord
Akord adalah susunan tiga not atau lebih yang dibunyikan secara
bersamaan.24
Akord pada dasarnya terdiri dari 4 jenis, yaitu :
-Akord Mayor(M) adalah susunan tiga not dengan jarak masing-masing not
2-1 ½ .
Contoh :
Akord C Mayor disusun dari not C – E – G.
Dimana antara not C ke E berjarak 2 dan E ke G berjarak 1 ½ .
-Akord minor(m) adalah susunan tiga not dengan jarak masing-masing not
1½-2.
Akord C minor disusun dari not C – Eb – G.
Dimana antara not C ke Eb berjarak 1 ½dan Eb ke G berjarak 2 .
-Akord diminished(dim) adalah susunan tiga not dengan jarak masing-
masing not 1 ½ - 1 ½ .
Akord C diminished disusun dari not C – Eb – Gb.
Dimana antara not C ke Eb berjarak 1 ½dan Eb ke Gb berjarak 1 ½.
24 Ibid., hlm. 64.
30
-Akord augmented(aug) adalah susunan tiga not dengan jarak masing-
masing not 2 - 2 .
Akord C augmented disusun dari not C – E – G#.
Dimana antara not C ke E berjarak 2dan E ke G# berjarak 2 .
Di dalam tangga nada mayor secara alami terbentuk 7 macam jenis
akord, yaitu :
C
D
E
F
G
A
B
E
F
G
A
B
C
D
G
A
B
C
D
E
F
M
m
m
M
M
m
dim
I
II
III
IV
V
VI
VII
Seperti terlihat pada contoh diatas jadi pada tangga nada C Mayor
terbentuk 7 macam akord, yaitu
I
II
III
IV
V
VI
VII
CM
Dm
Em
FM
GM
Am
Bdim
1
1
½
1
1
1
Dimana petunjuk angka romawi di atas akord menunjukkan tingkatan akord.
Contoh :
31
-Pada tangga nada C Mayor tingkat I ialah CM(Mayor) berarti
tingkat IV-nya ialah FM(Mayor).Tingkat I ke IV berjarak
2
½.
-Pada tangga nada G Mayor tingkat I ialah GM(Mayor) berartitingkat IV-nya ialah CM(Mayor). Ini didapat dari menghitungjarak dari tingkat I ke tingkat IV dalam tangga nada G Mayor.Tingkat I ke IV berjarak 2 ½ , jadi GM diurutkan ke notberikutnya yang berjarak 2 ½ nada menjadi not CM.
Contoh : G
A
B
C
1
1
½
=2½
I
II
III
IV
10.Arpeggio
Arpeggio adalah penguraian nada-nada dari konstruksi akord.
Didalam teknik bermusik, arpeggio dapat menjadi bahan latihan yang baik.
Kegunaannya adalah dalam menginterpretasikan simbol akord.
0Dengan cara menguraikan akord dalam bentuk arpeggio, kita dapat
mengenal harmoni secara linear atau melodis.25
Contoh :
25 Budi Dharma. Pra, Op.Cit., hlm. 55.
32
11. Ritme melodi
Ritmik adalah aspek temporal pada melodi.Apabila mayoritas nada-nada terdiri dari nada panjang, maka melodi akan berkesan kurang energiatau pasif.Sebaliknya, nada-nada pendek melodi akan memberikan energipada melodi dan terasa lebih aktif.26
Salah satu yang harus diperhatikan dalam memainkan melodi ialahpola ritme melodi.Bilamana melodi diarahkan untuk memiliki alur yanglancar, hindari pola ritme yang ganjil.Kebanyakan kendala dalam hal iniadalah kurangnya perhatian pada ketukan kuat dan lemah, yaitu ketukan kuatdan lemah dalam satu bar dan bar yang kuat dan lemah.Pada umumnya,bar-bar yang bernomor ganjil lebih kuat daripada bar yang bernomor genap.Prinsip dasarnya, hindari nada pendek pada ketukan kuat yang akanmengarah kepada renspons pada ketukan lemah untuk membentuk alurmelodi yang lebih menentu.
B. Kerangka Berpikir
26Ibid.,
hlm. 64.
33
Pada awal bab ini dijelaskan asal-usul kata keroncong dan berbagaidata yang ada sehingga lahirlah kata keroncong.Asal-usul kata keroncongini sangat berhubungan erat dengan sejarah musik keroncong yangmenerangkan bagaimana keroncong dapat sampai masuk ke Indonesia danmenjadi berkembang salah satu jenis musikyang ada di Indonesia.
Dari musik keroncong yang telah masuk ke Indonesia tersebutakhirnya berkembanglah alat musik pengiring untuk musik keroncong mulaidari yang paling sederhana sampai pada formasi yang ada padasaat ini,yaitu ukulele, cakelele, cello, bass, flute, gitar dan biola serta fungsinyamasing-masing dalam iringan irama keroncong.
Tidak hanya alat musikyang berkembang, tetapi gaya iringan musik keroncong pun ikut berkembangsehingga pada umumnya dapat dibagi menjadi 2 gaya iringan yakni gayaSolo dan gaya Jakarta.
Musik keroncong mempunyai 5 bentuk baku lagu, yaitu Keroncong asliI, Keroncong asli II, Langgam, Stambul 1, Stambul 2, dan Ekstra/Khusus.Bentuk aransemen dari musik keroncong merupakan hasil improvisasi daritiap pemain yang saling berinteraksi satu sama lain seperti improvisasi dalammusik lain pada umumnya.
Untuk berimprovisasi setidaknya harus mengetahui dasar-dasarimprovisasi yaitu seperti akord dan melodi.Dimana setiap frase atau kalimatmelodi harus sesuai dengan harmonisasi akord yang sedang berlangsung.Akord apabila konstruksinya dipecah akan menjadi bagian-bagian kecil not
Add a Comment